Sampah Sudah Mematikan Mata Pencaharian Rakyat Untuk Menapkahi Keluarganya. Kemana Hatinuranimu, Pemerintah?!

0
262

Penabanten.com, Serang –
H. Jauhari, 82 th, pemilik lapak kelapa parut, lapak miliknya persis berseberangan dengan gunung sampah hanya terhalang oleh Jalan Aspal yang tiga perempat badan jalan sudah habis dipadati oleh gunung sampah dengan ketinggian sudah mencapai setinggi kepala orang dewasa atau 180 cm.

H. Jauhari menghuni dan berjualan di lapak miliknya sudah diatas 20 Tahun berjualan kelapa di pasar tradisional Cikande Banjarsari. Dia sendiri asli penduduk dan bertempat tinggal di Kecamatan Mancak Kabupaten Serang. Senin 10/6/2019.

Ketika awak media dari penabanten.com berbincang-bincang di lapak H. Jauhari, tempatnya berjualan kelapa Dia mengeluhkan sikap pemerintah setempat khususnya Manteri Pasar dan perangkatnya, Pemeritah Desa Cikande, Camat Cikande dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Serang. Yang tidak ada tindakan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di pasar Cikande.
Menurut penuturan H. Jauhari dengan adanya gunung sampah ini, sudah mengorbankan hak rakyat. Mengapa demikian., yang tadinya.! Siman pedagang sayuran, lapak miliknya ada didepan seberang jalan, sekarang tutup total tidak bisa dibuka apalagi untuk berjualan akibat timbunan sampah. Bukan hanya Siman, masih ada pedagang kelapa, Doman, pedagang pisang. Lapaknya ada didalam sana juga tutup. Artinya pihak pemerintah tidak pernah memikirkan kepentingan hajat rakyatnya dalam mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Ditempat terpisah, demikian pula pedagang sembako yang ada disebelah lapak H. jauhari ikut memberikan keterangan pihak pengelolah pasar dan pemerintah Desa Cikande tidak bertanggung jawab pasalnya Kami sebagai pedagang di Pasar Cikande ini setiap hari diminta oleh petugas yang berseragam Pemda uang salaran (bahasa pasarnya) atau uang retribusi senilai Rp. 1000,- (seribu rupiah) per pedagang. Ada berapa banyak pedagang disini.

Pertanyaan kami uang tersebut digunakan untuk apa.? Kok sampai sampah menumpuk. Sementara uang tersebut untuk kebersihan dan keamanan. Tapi kenyataannya sampah sudah menumpuk bagaikan gunung. Dipasar Cikamdr ada 3 lokasi tempat penumpukan sampah diantaranya belakang pasar, didepan Kami Dan di jalur hijau tanggul Ciherang. Silahkan bapak cek sendiri kelokasi seperti apa, khawatir Kami mengada-ngada. Katanya kepada awak media.
Menurut pedagang bahwa sebelum Hari Raya Idul fitri pedagang sempat mendatangi Kantor Kecamatan Cikande dan Kantor Desa Cikande agar sampah segera diatasi, tapi sampai sekarang sampah semakin menggunung.
Kami berharap dengan diterbitkan berita ini pemerintah Kabupaten khususnya ibu Bupati dapat mengambil langkah secara kedinasan. Karena hal ini sering dilakukan hanya untuk laporan asal Ibuk senang dengan cara diangkat satu dua dumtruck di photo dan di kirim laporan seakan sampah sudah dibereskan. Padahal itu cuma akal-akalan. Tegas H. Jauhari (Harisranau)

Tinggalkan Balasan