Penabanten.com, Kab.Tangerang – Penyerangan kantor LPK-RI DPD Banten terekam oleh video dan saat ini beredar.
Penyerangan tersebut oleh segerombolan orang kuat, dugaan orang bayaran dari pengusaha BBM Petralite Oplosan Ilegal, pada kamis malam Jum’at pukul 10:00 WIB tanggal 23-Mei-2024
Untuk diketahui Ketua DPD LPK RI Banten adalah Edward yang juga salah satu pembina Ormas PPBNI Satria Banten Kibin.
Penyerangan tersebut berawal dari temuan mobil yang diduga mengangkut BBM Ilegal jenis pertalit oplosan di wilayah hukum Polsek Cisoka.
Saat ini Edward didampingi kuasa hukumnya LPK-RI telah melaporkan perihal penyerangan tersebut di Polresta Tangerang, Polda Banten tanggal 27 mei 2024
Sebelumnya pada malam kejadian di TKP Kamis malam Jumat (23/5/2024) sekitar pukul 19.00 ditemukan mobil box yang mencurigakan dan didapati setelah di buka isi dari muatan tersebut ada 10 drum berisikan petralite oplosan dengan kondensat yang akan dikirim ke pertamini-pertamini yang berada di wilayah kabupaten Tangerang.
” Penyerangan tersebut berawal dari adanya permasalahan temuan BBM Petralite Oplosan yang ditemukan oleh tim kami, karena mereka tidak terima sehingga mereka melakukan penyerangan ke kantor LPK-RI DPD Banten,” ujar Edward.
Menurut Edward sangat disayangkan adanya penyerang kantor LPK-RI DPD Banten oleh Agus cs.
” Malam Jumat kemarin sorenya kami bersama tim dan dibantu awak media menemukan pemain petralite oplosan di wilayah hukum Polsek Cisoka sekitar pukul 19.00 WIB milik bosnya Agus cs. Setelah kejadian tersebut Agus cs menyerang kantor LPK-RI DPD Banten sekitar pukul 22.00 WIB di waktu malam yang sama,” ujar Edward.
Dengan adanya peristiwa tersebut Edward selaku ketua LPK-RI DPD Banten memberikan tembusan kepada petinggi LPK-RI agar pelaku penyerang kantornya segera ditangkap.
” kami beritahukan peristiwa tersebut kepada petinggi LPK terkait penyerangan kantor LPK-RI DPD Banten dan kami bersama kuasa hukum sudah membuat laporan kepolisian,” tegas Edward.
Sampai berita ini terbit beberapa pihak yang terkait belum dapat dihubungi.
Mul.