Penabanten.com, kabupaten Lebak – Sangat miris ibu rohimi warga kampung ciparay RT.002/007 desa margajaya kecamatan cimarga kabupaten lebak.
Inilah Sosok seorang ibu rohimi perempuan setengah tua dan kurang mampuh di tambah sering sakit kakitan. penyakit yang dideritanya tidak pernah di keluhkan di karnakan kurangnya biaya. terkadang ibu rohimi terlihat segar bugar padahal organtubuhnya sudah tercucikan darah setiap minggunya untuk terus bersalin dirumah sakit. Ibu rohimi hanya tinggal di rumah tua yang tidak layak huni dan tinggal berdua bersama bersama cucunya.” ( 28-6-2022 )
mirisnya lagi ibu rohimi tidak lagi ada bantuan dari pemerintah seperti PKH/BPNT yang biasanya mendapatkan bantuan tersebut. tetapi semenjak bulan puasa tahun kemarin ibu rohimi tidak mendapatkannya lagi.
Sangat berharap ibu rohimi mendapatkan lagi bantuan seperti PKH dan BPNT, karna adanya bantuan tersebut ibu rohimi bisa mengurangi beban ekonomi sehari harinya. Apalagi dengan kondisi sekarang ibu rohimi tidak bisa lagi bekerja, sedangkan ada seorang cucunya yang harus di nafkahi. hanya berharap besar ibu rohimi mendapatkan kepedulian dari pemerintah daerah maupun pusat seperti bedah rumah dan bantuan pangan.”
Saat awak media wawancara ( 28-6-2022 ) kesalah satu menantu ibu rohimi yang tinggalnya di Tangerang, misan dikediamannya mengatakan, saya juga sama di sini masih banyak kekurangan bukannya saya ngga mau membantu mertua saya yang kurang mampuh, sedangkan keadaan saya pun seperti ini, kerja hanya surabutan makan pun kadang kekurangan.
Saya sangat prihatin dengan mertua saya yang jaraknya sangat jauh, saya dan istri anaknya mertua saya dengan keadaan seperti ini belum bisa membantu lebih secara ekonomi maupun tenaga kepada mertua saya dan mertua saya selalu cuci darah seminggu bisa dua kali dan itupun kadang dibantu oleh saudara maupun tetangga bilamana mertua saya sedang krisis keadaan fisiknya, malah kadang juga ke saya telpon beri kabar pernah kekurangan darah untuk mencuci darahnya itu dirumah sakit.” Ucap misan.
Masih lanjut, Mengenai bantuanpun mertua saya pernah bercerita kalo ia belum merasakan bantuan lagi, yang mana pernah mendapatkan dari pemerintah, sebab yang saya tau secara ekonominya itu hanya mengharapkan hasil dari anak-anaknya bekerja diluar daerah, seperti di jakarta atau ditangerang, itupun jika memang anaknya ada untuk memberinya.
Maka itu saya pribadi mengharapkan kepada pemerintah agar lebih melihat dan memperhatikan masyarakat kecil dengan notabennya kekurangan seperti bantuan berupa sembako atau bantuan seperti bedah rumah yang sekiranya layak untuk dipandang lebih baik”, pungkasnya.
Hal senada ibu rohimi menyampaikan, saya harap mendapatkan lagi bantuan yang biasa saya dapat dari pemerintah, karna bantuan itu bisa mengurangi beban ekonomi yang sekarang saya alami, saya terahir dapat bantuan di bulan puasa kemaren, dan sampai sekarang tidak mendapatkan lagi, sedangkan yang lain masih mendapatkan nya? Harapan saya pemerintah desa maupun kecamatan bisa melihat warganya seperti saya ini yang sangat membutuhkan perhatian dan bantuan di saat saya seperti ini,” tandasnya.
( Ateng )