Maulana Remaja Korban Gengster Di Peusar Panongan Itu Tulang Punggung Keluarga

0
64

Penabanten.comPanongan, Hari ke-2 pasca kejadian tragis penganiayaan yang menimpa Maulana (19 thn) remaja yang tewas mengenaskan diduga pelakunya gengster itu menyisakan duka mendalam bagi keluarganya.

Nurhayati (42 thn) janda ibu dari Maulana saat ditemui dikediamannya di Kp. Peusar RT 03/01 Desa Peusar Kecamatan Panongan oleh tim Ormas Satria Banten terlihat masih terpukul dan tak bisa lancar menceritakan kejadian wafatnya putra sulung yang bekerja di warung cemilan Takoyaki di kawasan Cikupa.

“Almarhum itu anak yang baik pekerja keras sejak lulus sekolah SMK tahun 2019 langsung kerja di pabrik dan sudah setahun kerjanya di Off habis kontrak terus dia kerja di dagangan Takoyaki,” ungkap Nurhayati terlihat raut mukanya masih sangat sedih.

Nurhayati yang mengaku tinggal Dikontrakan di Peusar sejak usia almarhum Maulana 4 tahun dan hidup menjanda bersama kedua anaknya itu menyatakan anak sulungnya itu terbiasa hidup mandiri tidak mau menyusahkan orang tua dan banyak membantu kebutuhan keluarga.

“Waktu malam kejadian almarhum pulang kerja seperti biasa tapi sekitar jam 12 dia izin keluar lagi mau pulang ke Baros Serang ke rumah neneknya disana, eh pagi dapat kabar meninggal dunia,” ucap Nurhayati.

Dia berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku pembunuhan kepada anak tercintanya dan ingin tahu apa alasannya sampai harus menghilangkan nyawanya. “Anak saya salah apa sampai harus dianiaya begitu,” ucapnya.

Sementara ditempat yang sama Ary As’ari Ketua Ormas Satria Banten mengatakan kejadian yang menimpa Maulana ini jangan sampai terulang lagi dan menghimbau kepada semua warga agar meningkatkan pengawasan diwilayahnya khawatir ada aksi serupa.

“Insya Allah kami akan mengajak kepada anggota ormas Satria Banten agar menyempatkan ikut doa bersama tahlilan di rumah almarhum, kebetulan keluarga Korban itu masih anggota kami,” ujar Ary terlihat serius. (RS)

Tinggalkan Balasan