Minggu, Juni 1, 2025
Beranda blog Halaman 2078

Bupati Serang: Kades Pemalas Akan Dievaluasi

0

Penabanten.com, Serang – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah melakukan rapat koordinasi dan pembinaan dengan 29 camat dan 326 kepala desa (kades) di Hotel Marbella, Kecamatan Anyer, Rabu (12/12/2018). Dalam rapat tersebut, Bupati Serang perempuan pertama ini langsung memberikan sanksi kepada kades yang malas.

Sebelum memberikan sambutan dalam rapat, Tatu mengabsen seluruh camat dan kepala desa. Satu per satu kecamatan dipanggil ke depan, dan hasilnya sebanyak 90 kepala desa dan dua camat tidak hadir. “Camat dan kepala desa yang tidak hadir menjadi catatan bagi kami, akan dievaluasi. Ada 87 kepala desa yang tidak ada keterangan. Sisanya tiga kepala desa, katanya sedang sakit dan kecelakaan. Nanti kita cek oleh dinas dan jika benar maka ada dispensasi,” ujar Tatu usai acara.

Kata Tatu, kepala desa yang tidak hadir dalam acara tersebut akan menjadi pertimbangan saat memberikan bantuan motor, bangunan kantor desa, mobil ambulans, dan tunjangan kepala desa. ”Empat poin bantuan tersebut akan berpengaruh kepada kepala desa yang tidak hadir. Padahal, bantuan tersebut akan diberikan pada 2019 dan kita akan evaluasi lagi, ” tegasnya.

Baca Juga : Bupati Serang Belajar Budidaya Garam ke Pidie Jaya

Tatu juga memberikan berbagai intruksi kepada para camat dan kepala desa. Antara lain, camat harus terbuka, bersilaturahmi dengan masyarakat. Harus tahu masalah yang ada di kecamatanya. “Sekarang saya banyak tahu ada masalah, bukan dari camat, tapi masyarakat langsung. Jangan nunggu didemo dan komplain baru kita bergerak. Sekarang camat harus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” ujarnya.

Camat dan kepala desa juga diintruksikan membentuk forum di setiap desa. Forum tersebut punya tugas luas, selain mendata masalah di masyarakat. “Forum ini selain mendata, juga punya solusi menyelesaikan masalah kesehatan, kematian ibu dan bayi, masalah pengangguran, dan membudayakan gotong royong,” ujarnya.

Untuk masalah pendidikan, kata Tatu, Pemkab Serang sudah memberikan beasiswa untuk warga miskin dan program kejar paket atau kesetaraan. “Kepala desa harus mengecek, jika ada siswa putus sekolah, segera koordinasi dengan dinas pendidikan. Memang sudah ada dana BOS, tetapi kebutuhan seragam, buku, dan transportasi siswa miskin, harus kita bantu. Intinya, tidak boleh ada siswa putus sekolah,” ujarnya.

Tahun depan, Pemkab Serang akan menggelar lomba desa bersih dan sehat. Lomba tersebut akan mengetahui kepala desa dan camat mana saja yang benar-benar bekerja dengan baik dan mana yang tidak. Akan ada penghargaan dan bantuan khusus bagi desa yang menjuarai lomba ini.
Tahun depan juga akan ada tujuh kecamatan yang secara mandiri mengelola persampahan dan disediakan anggarannya. Yakni Kecamatan Kramatwatu, Anyer, Cinangka, Kragilan, Kibin, Cikande, dan Ciruas. “Intruksi yang paling penting, camat harus tinggal di rumah dinasnya. Bagi yang tidak bisa, silakan angkat bendera putih, bikin pernyataan tidak sanggup, nanti akan kami evaluasi,” tegasnya.

Menurut Tatu, berbagai program yang fokus pada peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM), telah berbuah hasil. IPM Kabupaten Serang tahun 2016 sebesar 65,12 poin, meningkat pada tahun 2017 menjadi 65,60 poin. Peningkatan IPM sebesar 0,48 poin, merupakan terbesar ketiga setelah Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan. “Jika kita bekerja secara serius, ternyata ada hasilnya. IPM ini harus terus kita kita tingkatkan,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Serang, Rudi Suhartono mengatakan, rapat tersebut merupakan sarana peningkatan wawasan bagi camat dan kepala desa dalam proses pelayanan masyarakat dan pembangunan daerah. “Kegiatan ini untuk evaluasi agar pogram Pemkab sinergi dengan desa,” tuturnya. (Man)

Kapolda Banten Laksanakan Press Conference Jaringan Pembobol ATM Dipolres Tangerang

0

Penabanten.com, Tangerang – Kapolda Banten Brigjen Pol Drs Tomsi Tohir Msi bersama Kapolresta Tangerang beserta jajaran melaksanakan kegiatan press rilis terkait pengungkapan kasus pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di lobby Mapolresta Tangerang, Rabu (12/12/2018) pukul 09.30 WIB.

Kapolda Banten menyampaikan bahwa pengungkapan kasusnya tak lepas dari Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif SIK serta Kasat Reskrim AKP Gogo Galesung dan Kasat Reskrim Polres Serang AKP David Chandra Babega membekuk 3 tersangka dan masih memburu 3 tersangka lainnya dari kasus yang meresahkan masyarakat itu.

Ketiga tersangka yang sudah dibekuk adalah MJS (51) warga Kampung Kebon Kalapa, Kecamatan Psarkemis, Kabupaten Tangerang, IZ (25) warga Kelurahan Bailangu, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, UN (47) warga Keluarahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Sedangkan 3 tersangka lain yakni ER, RD alias Joko, dan Oyok ditetapkan sebagai daftar pencarian orang.

Baca Juga :  Tiga Pelaku Spesialis Pencuri Beras Diringkus Tim Reskrim Polres Serang

Adapun kronologis peristiwa pidana itu berawal dari laporan Masyarakat. Tim Satreskrim Polresta Tangerang kemudian melakukan pendalaman atas laporan itu. Pada tanggal 2 Desember 2018, Tim Satreskrim Polresta Tangerang berkoordinasi dengan tim dari Polres Serang. Koordinasi itu dilakukan agar upaya penangkapan para pelaku bobol ATM lintas daerah itu dapat berjalan dengan baik.

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa komplotan ini telah beraksi di beberapa daerah di Indonesia seperti di Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah dan berhasil membawa lari uang sebesar Rp220 juta. Kemudian di daerah Salatiga berhasil menggondol sekitar Rp60 juta.

Di wilayah Banten yakni Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang. Di wilayah Serang dan Kabupaten Tangerang, komplotan ini diperkirakan berhasil meraup uang kejahatan sebesar hampir Rp1 miliar. Dari informasi yang didapat, komplotan ini 3 kali melakukan aksinya di wilayah Banten yaitu tanggal 19 dan 27 Oktober 2018 serta 6 November 2018.

Setelah berhasil mengidentifikasi para tersangka, polisi langsung melakukan penangkapan kepada tersangka MJS di persembunyiannya di Perumahan Flamboyan, Desa Munjul, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang pada 3 Desember 2018. Keterangan yang diberikan MJS mengarahkan polisi untuk meringkus tersangka lain yaitu IZ yang diciduk di daerah Tanah Abang, Jakarta.

Tersangka IZ kemudian memberi keterangan bahwa tersangka UN bersembunyi di kediaman saudaranya di daerah Priuk Gembor, Kota Tangerang. Pada saat para tersangka diminta menunjukkan lokasi disembunyikannya alat-alat yang digunakan untuk aksi kejahatan, ketiga tersangka mencoba melawan dan melarikan diri. Polisi pun mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki ketiga tersangka.

Kepada polisi, para tersangka mengaku membobol mesin ATM dengan modus menjebol atap plafon dan membobol mesin ATM dengan alat las. Dari tangan para tersangka, polisi mengamankan alat-alat yang diduga digunakan para tersangka saat melancarkan aksi jahatnya. Alat-alat itu diantaranya 1 buah tabung oksigen, gergaji, tang, kunci pas, kunci inggris, dan blender potong.

“Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, para tersangka kini harus mendekam di tahanan Polresta Tangerang. Para tersangka dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. Sementara itu, polisi memastikan akan terus mengepung tersangka lain yang sudah menjadi DPO,”tutup Kapolda

 

Sumber : Bidhumpoldabanten

Gubernur Banten Menerima DIPA 2018 Oleh Presiden Jokowi

0
Penabanten.com, Jakarta – Gubernur Banten Wahidin Halim menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2019 dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa pagi (11/12/2018).
Dalam sambutannya Presiden Jokowi menjelaskan, volume APBN di 2019 di sisi pendapatan meningkat 13,7%, dari Rp1937 triliun pada 2018 menjadi Rp2165,1 triliun di tahun 2019. Sedangkan di sisi  belanja, volume APBN tahun 2019 semakin besar lagi hingga mencapai Rp2.461,1 triliun atau naik 11 persen dari volume belanja tahun 2018 sebesar Rp2.217,2 triliun.
Dari keseluruhan belanja negara  tahun 2019, pada kesempatan itu  telah diserahkan DIPA kepada kementerian dan lembaga (K/L) yang nilainya mencapai Rp855,4 triliun, dan juga disampaikan Dana Transfer ke Daerah di 2019 sebesar Rp826,7 triliun kepada gubernur yang mewakili pemerintah pusat di daerah.
Presiden Jokowi menegaskan, bahwa belanja APBN harus fokus .  Jangan sampai APBN menguap begitu saja tanpa hasil, dan juga jangan habis hanya untuk rutinitas belanja birokrasi atau belanja operasional, tapi lupa mengukur dampaknya bagi kemanfaatan rakyat, kemanfaatan untuk masyarakat.
“Dari dulu sudah saya ingatkan harus money follow programme, jangan hanya dipakai untuk kanan kiri atas bawah tapi tujuannya tidak jelas dan tidak fokus. Di tahun 2019, belanja APBN, pertama pembangunan SDM, kedua peningkatan daya saing, ketiga untuk memperkuat ekspor dan investasi, dan keempat penguatan value of money,” ucap Presiden.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menekan beberapa hal yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh pimpinan K/L dan kepala-kepala daerah.
Yang pertama, tegas Presiden, persiapkan dengan baik program-program untuk 2019, sehingga dapat berjalan efektif sejak di awal Januari 2019.  “Artinya, persiapan lelang harus dilakukan lebih awal, sehingga, saya sampaikan lagi, manfaatkan e-procurement, e-catalog di LKPP,” tegas Presiden.
Yang kedua, Presiden meminta harus dipastikan bahwa penggunaan anggaran memberikan manfaat yang optimal dan seluas-luasnya bagi masyarakat. Artinya, fokus pada outcome bukan sekadar output.
“Ini juga sudah saya sampaikan berkali-kali. Alokasi betul-betul dominan untuk kegiatan utama, bukan habis untuk kegiatan-kegiatan pendukung,” ucap Presiden seraya menambahkan, kegiatan pendukung yang dimaksud kebanyakan rapat, kebanyakan perjalanan dinas, kebanyakan honor untuk tim.
Yang ketiga, Presiden Jokowi meminta untuk dipastikan semua program berjalan dengan maksimal dan baik. “Artinya, pantau terus kegiatan dan anggaran secara berkala, bulanan maupun triwulan,” tegasnya.
Yang keempat, pastikan setiap rupiah dari APBN 2019 ini betul-betul digunakan untuk kepentingan rakyat. Ia minta jangan ada yang bermain-main lagi dengan korupsi, jangan ada penyalahgunaan anggaran, jangan ada pemborosan, jangan ada mark up, jangan ada perbuatan-perbuatan menyimpang yang lainnya.
“Optimalkan dukungan dari aparat pengawas intern, betul-betul pastikan APBN kita ini dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat dari pusat sampai ke tingkat desa,” tegas Presiden Jokowi seraya menamahkan,  untuk perlindungan sosial hendaknya dipastikan benar-benar diterima oleh yang membutuhkan.
Acara penyerahan DIPA dan Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2019 itu dihadiri oleh seluruh menteri kabinet kerja dan Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, serta para Gubernur dari seluruh Indonesia. (Man)

Kedua Kalinya, Pemprov Banten Gelar MTQ Tingkat Pelajar

0

Penabanten.com, serang-Ratusan pelajar setingkat SLTA se-provinsi banten mengikuti Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke II tingkat SLTA se-provinsi banten yang di selenggarakan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’N (LPTQ) Provinsi Banten bekerjasama dengan Pemprov Banten. Acara dibuka langsung oleh Pj Sekda Banten sekaligus Ketua Umum LPTQ Banten Ino S Rawita di Aula Masjid Raya Al-Bantani, KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (10/12/2018).

 

Pj Sekda Banten Ino S Rawita mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, selain sebagai pencairan bibit-bibit qori-qoriah banten juga sebagai upaya untuk mendorong pelajar memahami dan menghayati isi kandungan Al Quran.

 

“Ini sangat baik sekali. Kalau perlu dikembangkan lagi jangan hanya di SLTA saja, tetapi di SLTP atau SMP meskipun kita (Pemprov) hanya memiliki kewenangan di wilayah SLTA, tidak apa-apa karena bagaimanapun ini akan menjadikan motivasi ke anak-anak kita, tetanga kita, kesekolah kita yang ada dibanten,” kata Ino dalam sambutannya.

Baca Juga : Didesak Mundur, Pendemo Ditangsel Adu Jotos

 

Menurut Ino, saat ini provinsi banten sudah diperhitungkan oleh daerah lain sebagai daerah pencetak qori-qoriah yang berprestasi. Untuk itu, para orang tua, kepala sekolah, dewan guru, khususnya guru-guru Agama Islam termasuk pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) memiliki peranan yang besar untuk membentuk generasi yang qurani dan islami di provinsi banten.

 

“Jangan sampai orang banten pergi keluar tidak paham tentang al-quran, tidak bisa membaca al-quran, ini memalukan.  Oleh karena itu dengan adanya Musabaqoh Fahmi Quran dan Syarhil Quran ini membuktikan kiya mampu dan bisa menunjukan kepada masyarakat bahwa banten adalah gudangnya pelajar yang benar-benar memahami tentang isi dan makna Al-Quran,” ujarnya.

 

Ini juga berharap ajang tersebut tidak hanya dimaknai sebagai kompetisi namun merupakan syiar, silaturahmi dan salah satu wahana memicu diri agar lebih mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan Al-quran dalam kehidupan sehari-hari.

 

Sementara Ketua Harian Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Provinsi Banten Syibli Syarjaya menjelaskan, MTQ tingkat pelajar kedua kalinya ini sebagai sarana mecari bibit-bibit muda dalam menyongsong MTQ tingkat provinsi dan nasional. Namun menurutnya, pada tahun ini baru hanya memperlombakan dua cabang saja yaitu fahmil Quran dan Syarhil Quran karena ada beberapa kendala teknis dalam pelaksanaannya, termasuk waktu dan pendanaannya.

 

“Sekiranya  anggaran LPTQ ini tidak ada di anggaran perubahan tetapi ada di APBD murni mungkin kegiatan ini sudah kami laksanakan pada sekitar Juni atau Juli lalu,” ungka Syibli.

 

“Namun patut kita bersyukur bahwa Pemprov Banten begitu besarnya memberikan perhatian besar terhadap LPTQ sehingga kita bisa berkumpul ditempat ini untuk menyelenggarakan MTQ. Kedepan mudah-mudahan tidak hanya dua cabang mungkin akan menambah cabang dan golongan lagi sehingga pesertanya lebih banyak lagi di bandingkan dengan sekarang inin,” tambah Sybli seraya menyebutkan bahwa peserta mencapai 54 grup yang terdiri dari putra dan putri.

 

Syibli menyebutkan, pada juara dalam perlombaan ini akan meraih piala dari Gubernur Banten dan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp.15 juta rupiah untuk juara pertama, Rp.12 juta rupiah untuk juara kedua dan Rp.9 juta rupiah untuk juara ketiga baik cabang Sahril Qur’an maupun Fahmil Qur’an. (Man)

Didesak Mundur, Pendemo Ditangsel Adu Jotos

0

Penabanten.com, Tangsel – Aksi saling ‘adu jotos’ antara mahasiswa HMI Cabang Ciputat dengan aparat keamanan pecah di kontrakan DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di gedung ifa, Jalan Raya Buaran Viktor, Serpong, Senin (10/12/2018).

Pantauan dilokasi, pecahnya adu jotos tersebut, lantaran dalam aksinya para mahasiswa membentuk lingkaran dan barikade ditengah Jalan Raya Buaran-Viktor sambil membakar ban bekas. Namun belum sempat ban tersebut terbakar, puluhan aparat Pol PP bersama kepolisian Polres Tangsel langsung membubarkan barikade mahasiswa.

Lantaran kalah jumlah, mahasiswa pun didesak mundur. Namun entah siapa yang lebih dulu memulai, aksi itupun berubah menjadi ajang adu jotos.

Baca Juga :  WNA Asal India dan Neval Digiring ke Kantor Imigrasi Serang

“Bubar, bubar. Aksi yang kalian lakukan sudah ngak tertib. Ini mengganggu lalulintas,” teriak salah seorang anggota Pol PP.

Sementara mahasiswa yang sudah terdesak, terlihat tak mau mengalah. Mereka terus berorasi.

“Kami disini hanya ingin menyampaikan aspirasi kami. Tapi kami justru mendapat perlakuan kasar,” ungkap orator aksi melalui pengeras suara.

Tak terima rekannya mendapat perlakuan kasar aparat, mahasiswa pun akan membawa persoalan tersebut ke ranah hukum.

“Ini tindakan diluar kemanusiaan. Akan kami bawa ke ranah hukum,” ujar orator tersebut.

Diketahui, demo yang dilakukan mahasiswa HMI tersebut, merupakan lanjutan aksi yang sebelumnya dilakukan di Puspemkot Tangsel sebagai “Evaluasi 10 Tahun Kota Tangsel dalam Kacamata Korupsi dan HAM”. (man)

Tiga Pelaku Spesialis Pencuri Beras Diringkus Tim Reskrim Polres Serang

0

Penabanten.com, Serang – Tim Opsnal Satuan Reskrim Polres Serang Kabupaten berhasil meringkus tiga pelaku spesialis pencurian beras di Kampung Dukuh Kawung, Desa Cimaung, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang. Satu pelaku bernama Sumarna, 30, warga Bojong Mada, Desa/Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang dilumpuhkan dengan timah panas karena berusaha melarikan diri.

Dari ketiga tersangka, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa beras jenis rojo lele sebanyak 18 karung, mini bus Grand Max B 1894 FYJ yang digunakan sebagai alat angkut barang curian, satu linggis serta dua gunting besar.

Kepala Satreskrim Polres Serang, AKP David Chandra Babega mengatakan tersangka Sumarna dan Riki, 36, warga Desa Damping, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, ditangkap saat berencana akan melakukan pencurian yang kali kedua di rumah toko (ruko) milik Rubani, 46, warga Panosogan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang pada Sabtu (1/12/2018) sekira pukul 01.00 WIB.

Baca Juga : Satu Dari Dua Pelaku Ranmor Berasil Dilumpuhkan Tim Reskrim Polres Serang

“Tersangka Sumarna dan Riki ditangkap saat berencana akan membobol ruko beras milik Rubani yang berada di sekitar Pasar Cikeusal. Karena ditemukan linggis dan gunting dalam kendaraan, Tim Opsnal langsung mengamankan kedua tersangka,” kata Kasatreskrim saat ekspose, Senin (10/12/2018).

Dalam pemeriksaan, kedua tersangka akhirnya mengakui jika linggis dan gunting besar tersebut biasa digunakan untuk membongkar gudang dan toko beras. Tersangka Sumarna juga mengakui bersama Riki dan satu rekannya bernama Sarim, 36, pada Selasa (27/12/2018), berhasil mengangkut 58 karung beras rojo lele dari toko milik Rubani.

Dari keterangan tersangka, tersangka Sumarna dan Riki dibawa Tim Opsnal untuk menunjukan tempat tinggal Sarim. Tersangka Sarim berhasil ditangkap sekitar pukul 04.00, di rumahnya di Desa Suka Mekarsari, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak.

“Dalam pengembangan untuk mendapatkan barang bukti beras, tersangka Sumarna berusaha melarikan dan petugas terpaksa menembak pada batis kanan karena tidak menggubris tembakan peringatan,” kata Kasat didampingi Kanit Pidum, Ipda Ilman Robiana.

Dari pengakuan para tersangka juga terungkap selain Kabupaten Serang, kawanan spesialis pencurian beras ini telah melakukan serangkan aksi disejumlah tempat diantaranya di Kabupaten Tangerang dan Kabupaten Lebak.

“Sepanjang aksinya ini, ketiga tersangka belum pernah tertangkap,” terang Kasat seraya mengatakan ketiganya dijerat Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun penjara. (Man)

WNA Asal India dan Neval Digiring ke Kantor Imigrasi Serang

0

Penabanten.com, Serang | Kedapatan tidak membawa paspos dan Visa, delapan warga negara asing digiring ke kantor Imigrasi Serang, kedelapan WNA tersebut ditemukan warga di wilayah Sumur Kabupaten Pandeglang Banten pada Jumat 07 Desember 2018 lalu.

Kedelapan WNA tersebut terpaksa harus menginap di kantor Imigrasi Serang menunggu rekan mereka yang berada di Jakarta untuk mengantarkan dokumen paspor dan visa ke kantor Imigrasi Serang.

Menurut Kapolres Pandeglang AKBP Indra Lutrianto Amstono kedelapan WNA ini ditemukan warga di wilayah sumur dalam kondisi kebingungan. karena kesulitan dalam berkomunikasi serta tidak adanya dokumen kewarganegaraan, warga sekitar melaporkannya ke Kepolisian setempat untuk tindak lanjut.

Baca Juga : Ditsabara Banten, Patroli Sebagai Wujud Memberikan Rasa Aman Dan Nyaman Kepada Masyarakat

“Kita mendapatkan laporan adanya delapan WNA di wilayah sumur, kita cek dan jemput kesana. Mereka mengaku sedang berlibur dan tersesat setelah melakukan wisata bahari dari pesisir jakarta,” kata AKBP Indra Lutrianto Amstono melaluo sambungan telepon.

“Setelah kita hubungi hotel di Jakarta Barat tempat mereka menginap ternyata benar dan dokumen mereka ada di hotel, dari segi pidananya tidak ada hanya tidak membawa dokumen saja makanya kita serahkan ke Imigrasi Serang,” terang Kapolres Pandeglang.

Ditempat berbeda Kepala Imigrasi Serang Syamsul mengatakan, jika kedelapan WNA ini hendak berlibur, dan menyewa kapal dari pesisir jakarta untuk menikmati wisata bahari. Karena tidak memiliki tujuan kedelapan WNA ini akhirnya tersesat hingga ke Perairan Ujung Kulon Kabupaten Pandeglang.

“Sewa kapal dari jakarta, karena tidak ada tujuan akhirnya sampai di Sumur Kabupaten Pandeglang, mungkin pemilik kapal bingung, mau dibayar dolar menolak dan akhirnya delapan WNA ini diturunkan oleh pemilik kapal dan di suruh mencari taxi saja,” Kata Syamsul di Kantornya.

Setelah mendapatkan dokumen Kedelapannya, para WNA ini rencananya akan dipulangkan oleh pihak Imigrasi Serang ke negaranya masing-masing mengingat izin yang mereka miliki, dan akan mendapatkan pengawalan dari Imigrasi Serang menuju Bandara Sokarno hata untuk memastikan kedelapan WNA tersebut terbang dengan pesawat ke tujuannya masing-masing.

“Di dokumennya ada yang izinnya sampai tanggal 11 dan 12 di Indonesia, jadi besok kami akan kawal ke bandara untuk mengantar mereka ke tujuan selanjutnya atau ke negaranya masing-masing,”jelas Syamsul.(Yoman)

Ditsabara Banten, Patroli Sebagai Wujud Memberikan Rasa Aman Dan Nyaman Kepada Masyarakat

0

Penabanten.com, Cilegon- Personil Direktorat Samapta Polda Banten di Bawah Komando Kombes Pol Jondrial SiK, sangat aktif dalam melaksanakan kegiatan Patroli Roda Empat di wilayah hukum Polda Banten.

Pada Hari Sabtu, 08 Desember 2018 Personil Direktorat Samapta Polda Banten menyisir Area Jalan PT.MITSUBISHI (LINGKAR SELATAN), PERUMNAS CIRACAS (SERANG), KANTOR DEPARTEMEN AGAMA (KP3B) Dengan Menghampiri beberapa petugas keamanan yang sedang berjaga, warga, dan pemuda sekitar, lalu personil Memberikan himbauan untuk selalu berhati hati dan selalu waspada.

Kabidhumas Polda Banten AKBP Edy Sumardy menjelaskan Dengan dilaksanakannya Patroli R4 Bertujuan untuk Memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, sehingga situasi keamanan di wilayah banten menjadi kondusif.

Baca Juga : Satu Dari Dua Pelaku Ranmor Berasil Dilumpuhkan Tim Reskrim Polres Serang

“Jadi dengan dilaksanakannya Patroli R4 ini diharapkan kami dari kepolisian dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat,” Kata Kabidhumas Polda Banten, Minggu (09/12/208)

Dalam kegiatan ini, Lanjut Kabidhumas Polda Banten mengatakan Personil Direktorat Samapta Polda Banten Berdialog dan menghimbau kepada petugas keamanan selama Patroli R4

“Kami Berdialog dengan Security PT.Mitsubishi motor (KRAMATWATU) dan dengan SECURITY kantor departemen Agama provinsi Banten, kami menanyakan situasi Kamtibmas saat berjaga malam hari,dan menghimbau agar jika terjadi aksi balap liar dapat langsung menghubungi Pihak yg berwenang, serta menghimbau agar selalu mengontrol daerah Dealer, dan kantor departemen guna mengantisipasi aksi pencurian., ” ujarnya.

Selama pelaksanaan Patroli Roda Empat Situasi jalur yang di lewati Personil Direktorat Samapta Polda Banten Patroli dalam keadaan aman dan kondusif, tidak ditemukan adanya laka lantas maupun kriminalitas.(Man)

 

Sumber : #Bidhumaspoldabanten

Bupati Serang Belajar Budidaya Garam ke Pidie Jaya

0

Penabanten.com, Serang- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun depan berencana memberikan bantuan program pengembangan usaha garam rakyat terintegrasi ke Kabupaten Serang. Ingin program ini sukses, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah dan Wakil Bupati Pandji Tirtayasa belajar langsung budi daya garam ke Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Kamis (6/12/2018).

Ratu Tatu dan rombongan disambut langsung Bupati Pidie Jaya Aiyub Abbas di kantornya dengan penuh persahabatan. Tak hanya itu, Tatu kemudian diajak melihat lokasi budi daya garam kurang lebih seluas 36 hektare di Pidie Jaya yang sudah lebih dulu mendapat bantuan KKP.

Baca Juga : Raperda Perlindungan Disabilitas Sudah Selesai Pembahasan di Pansus

Menurut Tatu, Kabupaten Serang memiliki potensi yang strategis untuk dikembangkan usaha tambak garam rakyat. Terdapat 300 hektare lebih lahan tambah yang belum produktif dan potensial untuk dijadikan sebagai usaha tambak garam. “Kami ingin belajar dari Pidie Jaya dalam hal pengembangan budi daya garam,” ujar Tatu.

Di Jawa memang terdapat daerah yang dekat dengan Banten dalam hal budi daya garam, yakni Indramayu. Namun yang telah sukses mendapat program pengembangan usaha garam rakyat terintegrasi yakni Pidie Jaya, daerah yang masih dinilai miskin dan terus mendapat dukungan pemerintah pusat. Pidie Jaya baru berusia 11 tahun yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Pidie. Butuh waktu tempuh sekira 3,5-4 jam dari Banda Aceh.

Kabupaten Serang ingin seperti Pidei Jaya yang pada tahun anggaran 2018, menjadi daerah yang menerima bantuan dari KKP. “Garam merupakan komoditi ekonomi yang memiliki pasar luas, memiliki harga kompetitif, dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Sekadar diketahui, KKP saat ini sedang mengembangkan budi daya garam dengan sistem teknologi ulir filter (TUF) dan pemasangan geomembran di tambak garam. Sistem ini bisa menguntungkan bagi petani. Diperkirakan, seluas satu hektare tambak garam, bisa menghasilkan keuntungkan hingga Rp130.000.000 per hektare. Sementara dengan sistem tradisonal hanya Rp30 juta per hektare. Atau produktivitasnya bisa naik hingga 400 persen.

Lahan garam seluas 1 hektare terdiri dari saluran pemasukan air dan tandon air yang ada di sisi lahan, petakan ulir yang dihubungkan dengan filter, serta 14 meja kristalisasi garam. Terintegrasi karena terdapat industri pengolahan hingga ketersediaan gudang untuk menyetabilkan harga garam di pasaran.

Bupati Pidei Jaya Aiyub Abas mengatakan, petani garam di Pidei Jaya sudah merasakan manfaat dari program yang digulirkan oleh KKP. Bahkan ada lahan budi daya garam yang dikelola oleh badan usaha milik desa (bumdes). “Kami terbuka untuk saling belajar terkait berbagai program pemerintah. Usia Pidie Jaya baru 11 tahun, kami pun belajar dari Kabupaten Serang yang sudah berusia lebih dari 400 tahun,” ujarnya.(Man)

Raperda Perlindungan Disabilitas Sudah Selesai Pembahasan di Pansus

0

Penabanten.com, Serang – Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Perlindungan Disabilitas Kota Serang sudah selesai pembahasan di tingkat Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Serang.

Dalam hal ini pembahasan raperda ini akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya. Yaitu, fasilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.

Hal itu disampaikan oleh, Anggota Pansus Raperda Disabilitas, DPRD Kota Serang, Roni Alfanto saat ditemui di gedung dewan, Jalan Raya Serang-Pandeglang, Jum’at(7/12).

Baca Juga : Wagub Ajak Masyarakat Menanam Pohon

“Jadi sekarang, kita tinggal tunggu hasilnnya dari Provinsi Banten,” jelasnnya.

Kemudian untuk penetapannya, Roni mengaku, tergantung dari waktu fasilitasi Raperda yang dilakukan oleh Pemprov Banten.

“Mudah-mudahan saja bisa segera selesai, agar Disabilitas bisa mendapatkan perlindungan dari Pemkot Serang,” ungkapnnya.

Sementara itu, Aktivis mahasiswa Jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) Untirta, Hadiroh menyatakan, bahwa lambatnya penetapan Raperda Perlindungan Disabilitas Kota Serang berakibat terhadap masih banyaknya pembangunan di Kota Serang yang belum responsif terhadap kaum disabilitas.

“Saya kira, keterlambatan raperda ini bisa sangat mempengaruhi akses ramah disabilitas fasilitas umum di Kota Serang,” ujarnnya.

Hadiroh menjelaskan, adapun fasilitas umum yang dimaksud diantaranya, tempat pejalan kaki, kantor-kantor pelayanan publik, transportasi umum, dan penjaminan pekerjaan yang dirasa belum menjamin penyandang disabilitas dalam mendapatkan haknya.

“Diperlukannya perda tentang penyandang disabilitas ini adalah mewujudkan visi menjadi Serang Madani yang tidak diskriminatif dan respon terhadap hak-hak seluruh masyaraka. Termasuk disabilitas dalam menjamin berbagai aktivitas yang memiliki keterbatasan fisik maupun mental,” katannya.

Ia berharap, pansus segera menyelesaikan pembahasan raperda perlindungan disabilitas tersebut, agar dapat memenuhi segala akses atau fasilitas bagi penyandang disabilitas yang ada di Kota Serang. Selain itu juga mensosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat agar mendukung dan memperhatikan keberadaan dari penyandang disabilitas.

“Saat ini saya rasa pansus kurang optimal, kurang teliti dan belum penuh kesadaran akan pentingnya akses disabilitas,” tandasnnya. (Yoman)