Penabanten.com, Lebak – Menjadi lokomotif sebuah organisasi masyarakat (Ormas) yang menjunjung nilai-nilai kemajemukan, menjadikan tantangan tersendiri bagi sosok yang satu ini. Dialah Eli Sahroni, Ketua Badak Banten Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Lebak. Dalam dialog sejenak, dirinya mengaku siap membawa eksistensi Badak Banten, untuk terus mengakar tidak hanya di bumi Lebak, melainkan untuk Provinsi Banten sekalipun.
“Saat ini, Saya diamanatkan untuk memimpin Badak Banten DPD Lebak. Namun, kalau pun ada mandat lain di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Banten, maka saya harus lebih siap,” katanya, Jum’at (31/7/2020).
Baginya, pintar saja tidak lah cukup untuk memimpin sebuah organisasi, akan tetapi kebesaran jiwa dan keberanian untuk menghadapi dan menjawab setiap tantangan yang terjadi. Itu adalah modal terbesar, dalam menahkodai ormas yang anti rasisme tersebut.
Selain itu, memahami akan arah dan tujuan perjuangan organisasi juga sangat diperlukan. Sehingga, konsistensi kepemimpinan pun tetap tegak, mampu membawa dinamika organisasi seiring perkembangan jaman.
“Tentu, berbesar hati untuk menerima setiap kekurangan dan berani menuntaskan setiap tantangan ditubuh organisasi. Hal itu modal terbesar dalam menahkodai Badak Banten. Terpenting lagi, memahami tujuan dari perjuangan organisasi , hendaknya menjadi landasan paling utama. Sehingga, kelak dinamika Badak Banten tetap terjaga seiring laju perkembangan jaman,” jelasnya.
Tercatat, Eli Sahroni, memiliki jejak rekam yang cukup teruji, pada tahun 1997 wartawan Surat Kabar Umum (SKU) dan kemudian 2001 Sentana terbit harian. Tahun 2002 -2005 aktif sebagai Wartawan Harian Umum Sinar Pagi. Pasca Reformasi, tahun 1999-2004, terpilih sebagai Ketua Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Cabang Lebak.
Saat ini, Eli menjadi salah satu pengurus harian partai Gerindra. Dikarir jurnalisnya saat ini, Eli Sahroni kini bergabung di media Online Mitrapol.
Eli Sahroni, lahir 06 Juli 1970 silam di Kampung Julat, Desa Muara Dua, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak. Anak pertama dari pasangan Sarhani dan Eni, yang mana Sarhani kala itu merupakan sosok Kepala Desa yang figur kepemimpinannya terbilang kharismatik.
(Yans)