DKPP Kabupaten Serang Publikasi Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan

Kamis, 13 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penabanten.com, Kab. Serang – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang Mempublikasikan Peta Ketahanan dan Kerentangan Pangan, Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Kabupaten Serang Tahun 2024 di Aula Tb. Suwandi pada Kamis, 13 Februari 2025. Mengingat kerawanan dan kerentanan pangan bukan hanya tugas DKPP, melainkan adanya tugas instansi terkait lainnya.

Kepala DKPP Kabupaten Serang, Suhardjo mengatakan, bahwa publikasi menyusul sebelumnya DKPP sudah menyusun peta kerawanan dan kerentanan ketahanan pangan di tahun 2024 yang di publikasi di akhir tahun dan tahun berikutnya. Tujuannya untuk bisa memetakan, karena kerawanan dan kerentanan ketahanan pangan bukan hanya tugas DKPP tapi OPD lain yaitu DPUPR, Dinkes, Dindikbud, Diskoumperindag, DPRKP dan lainnya.

”Seperti DPUPR berkaitan dengan infrastruktur, sarana air bersihnya, kemudian kesehatan dan tenaga kesehatannya, termasuk dengan Diskoumperindag berkaitan dengan jumlah warung-warung juga memengaruhi kerentanan,”ujarnya.

Lebih lanjut Suhardjo mengatakan, suatu daerah yang memiliki perbandingan lahan sawahnya sedikit di banding jumlah penduduknya itu yang dikatakan rawan. Akan tetapi, jika di tunjang dengan infrastruktur yang bagus dan jumlah air bersih bagus, tenaga kesehatan, jalan bagus serta jumlah warung yang menyediakan bahan-bahan pokok termasuk bukan daerah rawan. ”Kalau semua itu ada dan bagus, itu bisa dikatakan (daerah) tidak rawan,”katanya.

Suhardjo bersyukur, berdasarkan hasil pengkajian pemetaan yang dilakukan DKPP hanya ada 2 kecamatan yang dikatakan prioritas 2 dan 3 yakni Ciomas dan Mancak. ”Ini yang dikatakan sudah agak tahan, tidak rawan namun perlu sentuhan DKPP,” jelasnya.

Lebih lanjut Suhardjo menjelaskan, penyebab kerentanan pangan di Kabupaten Serang meliputi Rasio penduduk dengan tingkat kesejahteraan terendah terhadap jumlah penduduk, Rasio luas lahan pertanian terhadap jumlah penduduk, Rasio jumlah rumah tangga tanpa akses air bersih terhadap jumlah rumah tangga, dan Rasio jumlah sarana dan prasarana penyedia pangan terhadap jumlah rumah tangga.

”Untuk prioritas 2 yakni Kecamatan Ciomas dan Mancak karena daerah bukit gunung yang perlu di sentuh oleh kita dan di kordinasikan dengan OPD terkait. Kalau kendala di air kita koordinasi dengan DPRKP, jalan dengan DPUPR, kesehatan dengan Dinkes, pendidikan rendah kita koordinasi dengan Dindikbud,”jelasnya.

Oleh karenanya, lebih jauh Suhardjo menjelaskan, kerentanan ketahanan pangan bukan hanya yang dimakan saja tapi banyak hal yang harus di perbaiki baik itu ketersediaan pangannya, distribusinya dan pemanfaatannya. ”Jadi itu 3 faktor yang utama tentang kerentanan ketahanan pangan di 2 Kecamatan Ciomas dan Mancak. Ini sedikit rentan, karena ada ketersedian yang belum tersentuh belum maksimal mungkin jalan desanya kurang bagus yang belum diperbaiki sebagai akses masyarakat. Jadi intinya lebih ke akses,”paparnya.

Turut hadir Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan DKPP Kabupaten Serang, Mumun Munawaroh. Sedangkan sebagai narasumber Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan pada Badan Ketahanan Pangan, Sri Nuryanti, dan Kabid Kerawanan Pangan dan Gizi pada Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten, Wiwi Yulyani Saptawianti.

Kabid Ketahanan Pangan DKPP Kabupaten Serang, Mumun Munawaroh mengatakan jika dilihat dari data dari Pemprov Banten untuk kecxamatan di Kabupaten Serang yang rentan atauj prioritas 2 ada 3 Kecamatan yakni Ciomas, Mancak dan Gunung sari. Akan tetapi, berdasarkan data DKPP Kabupaten Serang untuik Kecamatan Gunung sari tidak ada.

”Makanya kita cek, kenapa yang membedakan, karena kan kalau kita indikatornya 6, kalau di provinsi atau di pusat ini indikatornya 9. Berarti, ada indikator yang tidak masuk di kabupaten masuk di provinsi, kemungkinan itu buat Gunung sari tidak ada, nanti akan kita sinkronkan,”ujarnya.(U’um)

Berita Terkait

Lantik Pengurus DKKT, Bupati: Bangkit dan Prestasikan Seni Budaya Kabupaten Tangerang
Bupati Tangerang: Pancasila Perekat Bangsa Dan Pedoman Hidup Berbangsa dan Bernegara
Diskum Berikan Bantuan Perlengkapan Kepada 52 Pelaku Usaha Kecamatan Legok
Bupati Tangerang Terima Penghargaan Kabupaten Inspiratif Swasembada Pangan Mitra Adhyaksa 2025
Bupati Tangerang Berkomitmen Tegakkan Perda Kawasan Tanpa Rokok
Kolaborasi Kemensos dan Karang Taruna, Pemkab Tangerang Salurkan Bantuan untuk 50 PPKS
HUT Kabupaten Tangerang ke-393, Pemkab Tangerang Luncurkan Volunteer Park-Politeknik Volunteer X
Bupati Tangerang Hadiri HUT PMI ke-80

Berita Terkait

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:51 WIB

Lantik Pengurus DKKT, Bupati: Bangkit dan Prestasikan Seni Budaya Kabupaten Tangerang

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:50 WIB

Bupati Tangerang: Pancasila Perekat Bangsa Dan Pedoman Hidup Berbangsa dan Bernegara

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:49 WIB

Diskum Berikan Bantuan Perlengkapan Kepada 52 Pelaku Usaha Kecamatan Legok

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:43 WIB

Bupati Tangerang Terima Penghargaan Kabupaten Inspiratif Swasembada Pangan Mitra Adhyaksa 2025

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:41 WIB

Bupati Tangerang Berkomitmen Tegakkan Perda Kawasan Tanpa Rokok

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:39 WIB

Kolaborasi Kemensos dan Karang Taruna, Pemkab Tangerang Salurkan Bantuan untuk 50 PPKS

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:37 WIB

HUT Kabupaten Tangerang ke-393, Pemkab Tangerang Luncurkan Volunteer Park-Politeknik Volunteer X

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:36 WIB

Bupati Tangerang Hadiri HUT PMI ke-80

Berita Terbaru