Aneh,,!! SD Negri Cikande 3 Minta Iuran Kepada Wali Murid Untuk Bikin Toilet, Tapi Toiletnya Sudah Jadi Duluan

0
48

Penabanten.com, Serang – Sebanyak 63 Siswa SD Negri Cikande 3 di mintai iuran sebesar Rp.180.000 (Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah) Salah satu Sekolah Dasar Negri Cikande 3 di Kabupaten Serang, diduga melakukan praktik pungutan liar (pungli) terhadap para Walimurid, Kamis, (29/09/2022).

Dugaan tersebut muncul di salah satu wali murid yang merasa keberatan dengan adanya iuran tersebut, karena tidak melalui musyawarah terlebih dahulu.

Salah satu wali murid yang enggan di sebutkan namanya, mengatakan pada awak media bahwa dirinya selaku wali murid kelas 1 SD Negri Cikande 3 di mintai iuran oleh pihak sekolah sebesar Rp.180.000 (Seratus Delapan Puluh Ribu Rupiah).

“Saya adalah wali murid kelas 1 di SD Negri Cikande 3, merasa heran biasanya kan ada dana boss, Tapi untuk mengajukan keberatan atau protes,kami punya kekhawatiran yang nantinya akan berimbas terhadap anak kami. Saya yakin sebagian besar wali murid punya perasaan yang sama dengan saya, seharusnya pihak sekolah dan komite melakukan musyawarah terlebih dahulu dengan wali murid ketika ada kebutuhan, jangan ini mah toilet di buat, sudah selesai, dibebankan kepada wali murid, ” sebutnya, Kamis, (29/09/2022).

Menurut pihak sekolah Iuran tersebut guna keperluan Pembuatan Toilet di salah satu ruang kelas

Sementara itu, pihak Sekolah SD Negri Cikande 3 Aep Saepullah Spdi sebagai guru mewakili Kepala Sekolah menjelaskan bahwa iuran. Tersebut berdasarkan musyawarah dengan wali murid dan semua pihak. Dan toilet sudah selesai dibuat.

“Saya mewakili Kepala Sekolah yang berhalangan hadir karena sakit pilek, terkait pemungutan iuran itu buat pembuatan Toilet di ruang kelas 1, dan sudah di bangun memakai uang kepsek, karena kasihan kalau harus bulak balik ke toilet yang di luar kejauhan Akhirnya kami inisiatif membuatnya, itu sudah permintaan wali murid, yang ingin punyai toilet di dalam kelas,” ungkapnya.

Menurut Aep permintaan sumbangan atau iuran tersebut terpaksa dilakukan karena kegiatan sekolah tidak cukup dan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).itupun hasil musyawarah dengan wali murid, Rp. 180.000 itu sudah dapat membagi dar nilai habis pembuatan 2 unit toilet Rp. 11.340.000,” Tutupnya.

( maulana )

Tinggalkan Balasan