penabanten.com, Pandeglang – Pendistribusian bantuan sosial pangan (BSP) di Desa Karyasari Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang bermasalah dan terjadi bau busuk menurut Kasi Kesos Kecamatan Sukaresmi, Encep ada indikasi sabotase. Senin 21/12/2020.
Encep mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan segelintir informasi bahwa kartu milik KPM di Desa Karyasari di tahan oleh salah seorang oknum. Namun Encep mengaku belum bisa memastikan hal tersebut benar dan tidaknya.
“Bau busuk daging ayam diindikasikan ada sabotase, karena menurut informasi bahwa pendistribusian sempat tersendat beberapa jam sehingga menimbulkan daging ayam bau busuk,” imbuh dia.
Encep juga menjelaskan bahwa pihaknya tidak menghadiri pada saat penyaluran bantuan tersebut di desa Karyasari, sebab kata dia dirinya sedang berada di daerah desa lain.
“Saat itu saya tidak menghadiri penyalurannya, karena saya sedang berada di desa lain,” terang dia.
Berbeda sebelumnya, dengan apa yang sudah dinyatakan Pendamping BPNT Kecamatan Sukeresmi, Yogi, bahwa Kesos Sukaresmi berada di lokasi tersebut, jadi Kesos tahu apa yang sebenarnya terjadi di e-waroong milik Etin Adam itu.
Selain itu, Encep saat ditanya mengenai apakah setelah mendengar keluhan bau busuk komoditas yang terjadi di dua desa akan di retur atau di ganti.
Sayangnya Encep tidak bisa memberikan tanggapan hal itu. Cuma Encep hanya mengibaratkan bahwa sesuatu barang yang sudah di jual oleh pedagang lantas terjadi masalah seharusnya si pembeli langsung mengembalikan.
“Karena pembeli itu merupakan raja, jadi lebih baik langsung komplain pada hari itu juga, dan itu kita selalu berikan himbauan terhadap KPM,” dalihnya.
Terpisah kata Imron Selaku Ketua DPC Gaib. Perjuangan Kabupaten pandeglang dan juga selaku perwakilan dari Desa Perdana kecewa dengan tanggapan dari Timkor Kecamatan Sukaresmi, karena menurut Imron Timkor terkesan seperti memihak terhadap supplier, karena upaya penanganan dan langkah-langkah Timkor Kecamatan Sukaresmi tidak ada.
Kalau betul ada langkah serius, pada hari itu juga pastinya ada upaya retur (ganti) karena kata dia mengaku sudah memberikan informasi bahwa banyak masyarakat di desa Perdana yang mengeluhkan salah satu komoditas yang berbau busuk.
“Namun apa yang disampaikan oleh Timkor Kecamatan Sukaresmi ini terkesan memihak, sebetulnya apa yang sudah terjadi dengan Timkor Kecamatan Sukaresmi..? Bukannya memihak kepada masyarakat, yang mengedepankan prinsip Progam sesuai Pedum,”imbuhnya.
(Ari/Red)