Penabanten.Com, Cilegon- Untuk menjaga kerukunan, rasa persatuan dan kesatuan umat beragama dan suku bangsa, Ketua PMII Cilegon membuat pernyataan sikap bahwa seluruh warga suku bangsa termasuk warga Papua nyaman dan aman tinggal di tanah Banten.
Hal ini tentu merupakan tindak lanjut dari pristiwa yang terjadi beberapa lalu di tanah Papua dan di beberapa daerah lainnya.
Baca juga : MTQ Ke-50 Tangkab, Pasar Kemis Jadi Tuan Rumah
Banyaknya masyarakat Papua yang tersebar di sejumlah Provinsi di Indonesia termasuk Kota Cilegon. Membuat PMII Cilegon merasa harus memberikan pernyataan tentang situasi yang terjadi di Kota Cilegon agar tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang berniat memecah persatuan kan kesatuan bangsa.
Seperti yang disampaikan oleh Edi Junaedi, Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cilegon. Ia menjelaskan jika seluruh mahasiswa Papua yang berada di Kota Cilegon hidup rukun dan harmonis bersama mahasiswa dari daerah lainnya.
Dirinya bersama ratusan mahasiswa lainnya sepakat menyatakan, para mahasiswa asal Papua tersebut tidak terpengaruh akan adanya kerusuhan dan kerusakan yang terjadi di Papua.
“Kami hidup rukun di kota Cilegon, dan tidak ada gesekan antar mahasiswa yang disebabkan oleh perbedaan suku, agama dan ras. Kami berharap kehidupan harmonis tetap berlangsung antar mahasiswa di kota Cilegon,” katanya
Ia mengaku, setelah terjadi akasi anarkis di Papua pihaknya langsung melakukan koordinasi kepada para mahasiswa asal Papua yang berada di Cilegon.
“Pasca aksi anarkis memang kami sempat berkomunikasi dengan Mahasiswa asal Papua, kami ingin memastikan bahwa mahasiswa papua nyaman berada di kota Cilegon. Kami juga menyampaikan untuk saling menjaga kehidupan yang harmonis baik di kampus atau diluar kampus,” jelasnya
Ia berharap, pada momentum hari kemerdekaan ini, mahasiswa dan masyarakat dapat terus menjaga tali silaturahim untuk memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia dapat bersatu tanpa perselisihan.
“Momentum kemerdekaan seharusnya dijadikan sebagai momen persatuan, jangan jadikan keberagaman sebagai alasan untuk berpecah belah, keberagaman itu adalah hadiah dari Tuhan untuk bangsa ini,” tandasnya
(Red)