Penabanten.com, Serang – Gubernur Banten Dr. H. Wahidin Halim M.Si dan Wakil Gubernur Banten H. Andika Hazrumy, S. Sos, M.AP meninjau langsung lokasi bencana dan penampungan pengungsi bencana tsunami yang terjadi di sepanjang pesisir Barat Provinsi Banten.
Gubernur meninjau di lokasi penampunagn korban bencana di Kecamatan Jiput dan Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang. Sedangkan Wakil Gubernur melihat lansung ke Kecamatan Carita Kabupaten Pandeglang.
Sejak Sabtu malam (22/12) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah langsung menyiapkan dan menyalurkan bantuan ke lokasi bencana.
Bantuan dikirimkan ke Labuan, Tanjung Lesung di cigeulis, dan Carita di tampung Jiput dan mandalawangi Kab. Pandeglang. Sedangkan, bantuan untuk di wilayah Kabupaten Serang ditempatkan di Rumah Sakit dari Drajat Prawiranegara Kabupaten Serang.
Baca Juga : Percepatan Dampak Tsunami Banten, Gubernur WH Koordinasi ke Pusat
Selain bantuan logistik yang sudah di siapkan oleh BPBD, Pemprov Banten juga menyiapkan dan menyalurkan bantuan tenaga medis berikut obat-obatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Banten berjumlah 4 Dokter Spesialis, 1 dokter umum, 7 perawat, 1 anastesi, dan 2 orang tenaga penunjang, serta 17 jenis obat-obatan untuk pertolongan pertama korban bencana.
Selanjutnya Dinas PUPR Provinsi Banten mengirimkan alat berat guna membantu evakuasi korban-korban yang masih terjebak dan membersihkan puing-puing yang menghalangi akses evakuasi.
Selain itu Dinas Sosial Provinsi banten secara sigap menyiapkan dapur umum serta menyiapkan tenda pengungsian guna melayani para korban bencara.
Hal ini sesuai dengan arahan Gubernur Banten.
Dalam berbagai kesempatan Gubernur memerintahkan aparatur Pemprov Banten untuk benar-benar mempersiapkan , penanggulangan bencana secara cepat. “Apabila di BPBD Provinsi Banten masih kurang, kita langsung minta ke pusat melalui BNPB,” ujar Gubernur.
Selanjutnya Gubernur menghimbau kepada masyarakat untuk tidak terbawa isu-isu yang belum jelas sumber dan kebenaranya.
Bantuan dari pemprov Banten sudah disalurkan sesaat bencana terjadi. Bantuan tersebut, menurut Amal, berupa paket sandang, pakaian anak, paket makanan, dan lain-lain. Selain itu, ke lokasi bencana di drop peralatan seperti perahu karet, tenda pengungsi, tambang, genset, kantong mayat, masker dan lain-lain.
Bantuan dari Pemprov Banten sudah diluncurkan sejak Sabtu malam. “Pemprov Banten berupaya menanggulangi bencana secara cepat. Untuk itu, Pemprov Banten membuat posko penanggulangan bencana diloaksi-lokasi bencana, seperti Carita, Labuan, Panimbang, Anyer yang dikoordinasikan dari Posko Bencana Provinsi di Kantor BPBD Provinsi Banten. Berbarengan dengan itu, Dinas Kesehatan Provinsi Banten sudah menerjunkan tim medis ke lokasi bencana.
Sebagaimana diketahui pesisir Barat Provinsi Banten diterjang tsunami dan gelombang tinggi pada Sabtu malam tadi. Akibat bencana tersebut, menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Banten melalui posko-posko darurat yang didirikan di puskesmas di lokasi bencana sampai dengan pukul 14.00 WIB, sebanyak 135 orang meninggal dan 598 orang mengalami luka-luka. Sedangkan kerugian material sebanyak 443 rumah rusak, 11 kendaraan roda 4 (empat) serta 53 kendaraan roda 2 (dua) rusak.
Amal menjelaskan, upaya penanggulangan bencana di Provinsi Banten dipantau terus Gubernur Banten, H. Wahidin Halim dan Wakil Gubernur H. Andika Hazrumy. Sejak minggu dini hari, Gubernur sudah melaporkan kejadian bencana tersebut kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI, Tjahyo Kumolo. Minggu pagi ini, 23 Desember 2018, Gubernur langsung meninjau lokasi bencana.
Sejak Sabtu malam tadi, 22 Desember 2018, Gubernur langsung memerintahkan kepada seluruh ASN di Lingkungan Pemprov Banten untuk cepat tanggap melakukan penanggulangan bencana tersebut. Gubernur juga menghimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Selain itu, gubernur juga menghimbau masyarakat untuk tidak percaya dan menelan mentah-mentah dan menyebarluaskan informasi yang tidak jelas sumbernya.
Sumber : Kominfo Banten