Penabanten.com, Pandeglang -Sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Pandeglang, turut angkat bicara menanggapi viralnya pembelian kendaraan dinas (Randis) oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang seharga 1,9 Milyar. Hal itu mereka anggap tidak masuk akal mengingat, kondisi masyarakat Pandeglang sekarang masih terpuruk. Kemiskinan masih banyak, infrastruktur jalan masih buruk, dan angka pengangguran makin meningkat. Belum lagi, ratusan masyarakat korban bencana Tsunami Selat Sunda akhir tahun lalu, hingga kini masih tinggal di bangsal pengung. Hal itu tentu sangat mencederai hati masyarakat Pandeglang.
Dijumpai di kediamannya, Kamis, (14/03/19), tokoh masyarakat Kabupaten Pandeglang Drs. Aap Aptadi MBA, kepada Penabanten.com, mengaku miris melihat kondisi Kabupaten Pandeglang akhir akhir ini.
“Saya merasa miris mencermati kondisi Kabupaten Pandeglang akhir akhir ini. Selain cerita lama soal masih banyaknya infrastruktur jalan yang masih rusak, cerita sedih para Tenaga Kerja Sukarelawan (TKS) dan Kategori 2 yang hingga sekarang belum jelas nasibnya, sekarang, Pemda Pandeglang malah membeli kendaraan dinas, yang katanya, untuk menunjang kinerja Bupati Pandeglang dengan harga 1,9 Milyar, dimana hati nurani mereka? Hal ini sangat tidak masuk akal,” ujarnya.
Bupati Pandeglang Irna Narulita, lanjut aap, mempunyai tugas menangani masyarakat yang menjadi korban bencana alam Tsunami Selat Sunda yang hingga sekarang, mereka masih tinggal di bangsal pengungsian.
“Saat ini, Irna Narulita dan jajarannya, di tuntut untuk sesegera mungkin menangani masyarakat yang menjadi korban Tsunami Selat Sunda. Ada ratusan orang korban Tsunami yang hingga kini terpaksa bertahan di bangsal pengungsi karena hunian untuk mereka belum jelas, ini malah beli mobil mewah seharga 1,9 Milyar. Hal itu sudah barang tentu mencederai hati masyarakat, karena pemimpinnya tidak mempunyai kepekaan,” tegasnya.
“Saya menghimbau, Irna Narulita dan jajarannya jangan membuat keputusan yang memancing kegaduhan di masyarakat,” tutupnya.
Hal senada dikatakan oleh tokoh pergerakan Aktivis Kabupaten Pandeglang, Adit Sama. Dirinya mengecam keras kebijakan Pemda Pandeglang yang dinilainya tidak pro rakyat.
“Inilah gambaran para pejabat di Pandeglang yang tidak pro rakyat. Mereka memilih untuk menghianati rakyat yang memilih mereka, dengan meloloskan pembelian randis seharga 1,9 Milyar. Seharusnya, DPRD Pandeglang tidak menyetujui pembelian tersebut,” tegasnya.
“Di Kabupaten Pandeglang ini, kondisi infrastruktur masih buruk, masyarakat miskin semakin banyak, pengangguran makin bertambah, apa mereka para pejabat memikirkan hal itu?. Dengan adanya hal seperti ini, kami mengecam keras Bupati Pandeglang Irna Narulita beserta jajarannya, kami mengecam keras Banggar DPRD Pandeglang, yang telah meloloskan pembelian Randis untuk Bupati. Jangan salahkan masyarakat, apabila hilang kepercayaan kepada pemerintah. Dan jangan salahkan kami, apabila setiap hari akan melakukan aksi unjuk rasa,” tutupnya. (M4n).