Penabanten.com, Pandeglang – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), adalah ajang untuk menguji kemampuan siswa siswi atas pembelajaran yang sudah diterima di sekolahnya masing masing. Namun sayangnya, pada pelaksanaannya, Pemerintah belum memperhatikan sarana dan prasarana penunjang suksesnya pelaksanaan UNBK. Tak ayal, pada pelakaanaan UNBK, pihak sekolah dipaksa untuk memutar otak untuk menysiasati pelaksanakan ujian berbasis komputer tersebut berlangsung lancar.
Demikian halnya yang terjadi di SMA Negeri 3 Pandeglang. Pada pelaksanaan UNBK yang dilaksanakan dari tanggal 1, 2, 4, 8 April meski dinilai sukses, namun sekolah direpotkan dengan minimnya sarana dan prasarana.
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Pandeglang, Engkos Kosasih, Senin, (08/04/19), mengatakan, pelaksanaan UNBK di sekolahnya, berlangsung lancar meski masih terkendala sarana dan prasarana.
“Hari ini, pelaksanaan terakhir UNBK. Kegiatan yang dimulai dari tanggal 1, 2, 4 dan 8 April ini, berjalan lancar. Walaupun nilai UNBK tidak menjadi syarat lulus, namun, saya mempunyai target pencapaian nilai siswa harus meningkat dari tahun yang lalu,” katanya.
Baca Juga : Lapangan Olahraga Di Kecamatan Pagelaran Kumuh Tak Terawat
Dengan peserta UNBK sebanyak 353 siswa, Kepala Sekolah yang dikenal murah senyum ini, mengaku masih terkendala sarana dan prasarana dalam pelaksanaan UNBK di SMA Negeri 3 Pandeglang.
“Dalam pelaksanaan UNBK, kami masih memiliki kendala kekurangan sarana dan prasarana. Dengan peserta UNBK 353 Siswa untuk tahun ini, kami masih kekurangan Komputer Clien,” ungkapnya.
Sehingga, lanjutnya, SMA Negeri 3 Pandeglang, harus kerjasama dengan SMP Negeri 2 Labuan untuk saling meminjam komputer. Kami masih memerlukan sekitar 130 Unit Komputer. Sementara, yang kami miliki sekarang, baru 70 Unit Komputer.
“Sehingga untuk lancarnya pelaksanaan UNBK, kami meminjam komputer dari SMPN 2 Labuan sebanyak 60 Unit. Selain itu, kami juga masih membutuhkan 3 Ruang Laboratorium. Sementara, ruangan khusus Lab Komputer baru ada 1. Sisanya, 2 ruangan adalah ruang kelas yang disulap jadi Laboratorium Komputer sementara, yang pada hari-hari biasa, kita gunakan sebagai ruang kelas,” pungkasnya. (M4n).