Mirip Tsunami Gelombang Laut Hancurkan Rumah Warga

0
399

Penabanten.com, Banten – Gelombang pasang di sekitar Pantai Anyer dan Lampung Selatan menerjang bangunan di sekitar pantai pada Sabtu (22/12/2018).

Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 21.30 WIB.

Besarnya gelombang air disertai angin kencang membuat masyarakat mengira bahwa telah terjadi tsunami.

Padahal, berdasarkan pernyataan dari BNPB melalui rilis yang diterima dari berbagai informasi, fenomena yang terjadi merupakan fenomena naiknya permukaan air laut, yang disebabkan oleh bulan purnama.

Dilain pihak, BMKG juga telah melaporkan tidak ada gempa besar yang dapat membangkitkan tsunami, baik gempa di sekitar Selat Sunda maupun di Samudera Hindia.

BMKG menegaskan, bahwa fenomena gelombang pasang ini juga tidak ada hubungannya dengan erupsi Gunung Anak Krakatau, meski sejak Sabtu pagi menunjukkan beberapa erupsi kecil yang tidak menimbulkan pengaruh terhadap kenaikan gelombang air laut.

Baca Juga : Wagub Banten Hadiri HKSN 2018 Tingkat Provinsi

Meski tidak terjadi tsunami, namun gelombang pasang yang cukup besar membuat sejumlah warga di lokasi sekitar panik, dan sebagian mencoba pergi ke dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.

Besarnya gelombang pasang mirip tsunami ini juga dikabarkan telah menyebabkan kerugian material seperti merusak sejumlah bangunan (rumah, villa, dan penginapan), kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, dan membuat sebagian masyarakat mengalami luka hingga meninggal dunia.

Berdasarkan data dari BPBD Provinsi Banten, korban meninggal dunia terdapat dibeberapa wilayah seperti Kecamatan Sumur (4 orang), Pantai Carita (6 orang), Kecamatan Panimbang (4 orang) dan Pantai Sambolo (1 orang), serta 100 orang lainnya yang berada di kawasan wisata Pantai Tanjung Lesung, teridentifikasi menjadi korban jiwa.

Sementara korban yang mengalami luka jumlahnya diperkirakan sudah mencapai angka ratusan jiwa.

Saat ini, petugas gabungan dari BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD dan relawan masih melakukan penanganan di lapangan.

“Evakuasi dilakukan di beberapa tempat. Pendataan dan penanganan masih dilakukan,” tulis Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui rilis yang diterima Bantensatu.

Hingga saat ini jumlah pasti korban meninggal dunia, luka-luka, dan kerugian material dikabarkan terus bertambah. (RAB – Diolah Dari Berbagai Sumber)

Sumber : Banten satu

Tinggalkan Balasan