Penabanten.com – Tangerang, Menjelang PPDB Siswa Baru dengan situasi Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum dilakukan pembelajaran tatap muka, namun sangat di sayangkan keberadaan SMAN 30 yang didirikan tahun 2019 dengan jumlah siswa sekitar 600 siswa, sampai saat ini belum memiliki Gedung sekolah sendiri.
Aktivis Kabupaten Tangerang yang berdomisili di wilayah Kec Sukamulya H Retno Juarno mengatakan pendirian SMAN 30 terkesan di paksakan Saya bersama – sama dengan sekolah SMA/K swasta menolak proses pendiriannya , nah akhirnya kan terjadi, bagaimana nasib siswa maupun orang tua siswa karena belum ada kejelasan gedung..?
Kami pun mendapatkan informasi bahwa sudah ada rencana pengadaan lahan untuk SMAN 30 yang sudah diusulkan, namun sampai saat ini pun belum ada kejelasan dititik mana.
ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT
Kami banyak menerima keluhan dari orang tua siswa dan berharap penentuan lokasi harus ada keseimbangan dan sesuai peraturan menteri pendidikan nasional no 24/2007 diantaranya terjangkau dengan transportasi umum karena tidak semua siswa dapat atau memiliki kendaraan sendiri.
Kalau jauh dari transportasi umum maka biaya yang di kelarkan bertambah perharinya bagi siswa SMAN 30.
H Retno Juarno Menjelaskan, kami akan terus awasi pengadaan lahan ini dan jangan dijadikan ajang bisnis maupun politis maka bila tidak sesuai kami akan tolak lokasi tersebut. dan meminta kemendikbud beserta KPK untuk ikut mengawasi pengadaan dan pembangunannya sebagai upaya pencegahan tindak pindana korupsi Tegasnya ( Riska)