Penabanten.com, Serang – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah secara mendadak mendatangi kantor Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Kabupaten Serang untuk memberikan dukungan moril kepada pegawai Kabupaten Serang yang menjadi korban tsunami di Pantai Tanjung Lesung pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu. Tatu bersama Sekda Kabupaten Serang Entus Mahmud dan Staff Khusus Bupati Serang Agus Erwana datang setelah seluruh pegawai Dispenda selesai melakukan pengajian internal.
Tatu mengaku, prihatin atas kejadian yang dialami oleh 45 korban dari BPPD saat melakukan tugas perbandingan tingkat hunian di Tanjung Lesung, Cinangka, dan Anyer. “Saya tahu kegiatan yang dilakukan BPPD karena sebelumnya sudah izin secara tertulis untuk mengetahui tingkat hunian di Pandeglang dan Kabupaten Serang ,” ungkap Tatu saat silaturahmi seluruh pegawai di Kantor BPPD Kabupaten Serang, Rabu (26/12/2018).
Ia juga mengapresiasi, kinerja BPPD yang melakukan tugas saat libur. Pasalnya, pada saat kejadian seluruh ASN seharusnya libur selama empat hari untuk cuti bersama dan perayaan natal. “Musibah sudah menjadi ketentuan Allah yang terpenting kita doakan agar diberi ketabahan dan yang meninggal bisa diampuni segala dosanya,” kata Tatu.
Tatu juga memberikan intruksi kepada pegawai BPBD agar melakukan pekerjaan berjalan normal dan laporan diselesaikan melalui kordinasi masing-masing Kepala Bidang (Kabid). “Disini ada Kabid dan Kasi agar bisa mengendalikan kegiatan secara normal dan jangan sampai ada kegiatan yang tidak berjalan. Jika ada kesulitan segera koordinasikan dengan Saya, Pak Wakil atau Sekda, ” imbuhnya.
Baca Juga : Buka Raker FSPP, WH : Dana Hibah Untuk Pesantren Terus Diperjuangkan
Ia juga meminta, agar Kepala Badan (Kaban) BPPD Dedi Setiadi tidak diberikan tugas terlebih dahulu. Karena, Kaban BPPD masih rawat inap di rumah sakit dan istrinya juga menjadi korban yang meninggal di lokasi.” Pa Kaban jangan berikan beban dulu oleh Kita, Saya juga yakin Kita semua bisa menyelesaikan agenda akhir tahun ini dengan sempurna,” tutur Tatu.
Diketahui, 45 orang berangkat yang ke Tanjung Lesung terdapat lima orang meninggal dunia. Diantaranya, Kasubid Penagihan Pajak Ayat hidayatullah, Office Boy (OB) Suganda, supir kaban Udin Miharja,istri Kaban Eli Yuniar dan Keluarga pegawai Isti Wadiasih. Sisanya, terdapat luka ringan dan luka berat.
Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan dan Pengembangan BPPD Kabupaten Serang, Ikhwanusoffa menceritakan, saat kejadian dirinya sedang Rapat Kerja (Raker) di Bandung dan mendapatkan kabar bahwa terjadi tsunami dari pesan singkat Sort Message Service (SMS) salah satu pegawai yang meminta jemput karena adanya tsunami. “ Tadinya, saya tidak yakin kalo itu tsunami karena di media juga belum ada. Setelah dipastikan bahwa itu benar tsunami saya langsung ambil mobil dump truck untuk angkut korban dan kendaraan disana,” tuturnya. (Man)