Urugan Pasir Beracun Rusun Marunda, Diduga B3 Industri Minyak Sawit

0
448

Penabanten.com, Jakut – warga rusun Marunda, Celincing Jakarta Utara di kagetkan dengan urugan berupa pasir yang mengandung racun dan mudah terbakar yang diduga sisa B3 dari perusahaan industri minyak sawit.

Wakil Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana yang sudah mengetahui hal tersebut membeberkan, terkait gundukan pasir berancun yang sudah ada di sekitar Rusun Marunda, Cilincing, yang informasinya mudah terbakar jika terkena percikan api ini akan menjadi perhatian serius, Karena membuat sebagian warga resah dengan keberadaan pasir tersebut.

Lanjut Ali Maulana menjelaskan, bahwa ia mengaku sempat menerima laporan dari warga rusun Marunda bahwa pasir tersebut sempat terbakar beberapa waktu lalu.

“Karena pasir ini kemaren kata warga sempat timbul asap dan terbakar saat terkena api, ini harus menjadi perhatian khusus karena membahayakan, harus di cari sumbernya penyebab nya apa” kata Ali Maulana kepada Penabanten.Com Selasa (8/1/2019).

“warga di rusun Marunda memang biasa menerima pasir urugan, biasanya lahan urugan akan digunakan untuk membangun rumah atau bangunan toko, apa lagi urugan pasir tersebut di kasih ke warga gratis, warga tidak menolak dan mereka tidak tau kalau pasir urugan itu mengandung racun”, jelas Ali

Baca Juga : Ketua RT Buaran Indah Bersama Karang Taruna GERAPIKA Kota Tangerang Meringati Maulid Nabi

Terkait hal tersebut Pemkot Jakarta Utara, kata Ali, siap kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLKH) dan Badan Lingkungan Hidup (BLH) DKI Jakarta untuk memanggil beberapa perusahaan minyak sawit yang berada di daerah itu, karena urukan pasir tersebut dari mereka, ungkap Ali.

“Kalau ini memang limbah B3 dari perusahaan minyak sawit, kami minta diusut tuntas, kami siap membantu memfasilitasi kementerian dan dinas lingkungan hidup, kalau memang ini fokus pada perusahaan minyak sayur, ya artinya tidak banyak, nanti bisa diusut kemana mereka buangnya, bisa diminta laporan manifesnya, mereka bekerja sama dengan perusahaan limbah mana, dan sebagainya,” kata Ali.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menduga pasir beracun yang ditemukan di kawasan Marunda, Jakarta Utara berasal dari industri penghasil minyak. Indikasi awal pasir beracun itu merupakan limbah Spent Bleaching Earth (SBE).

Rencananya, Selasa (8/1/2019) hari ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta akan menghadiri rapat bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) guna membahas kelanjutan hasil temuan pasir beracun di kawasan Marunda, Jakarta Utara. (Hendra)

Tinggalkan Balasan