Pemkab Serang Komitmen Turunkan AKI dan AKB

0
252

Penabanten.com, Serang- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang berkomitmen untuk melakukan upaya percepatan menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Pasalnya, angka AKI dan AKB belum menunjukan penurunan yang signifikan dari tahun 2017 – 2018. Pada tahun 2018 sampai November, kematian AKI mencapai 56 orang sedangkan AKB mencapai 240 bayi.

Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah menjelaskan, Pemkab Serang telah melakukan program yang mendukung peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan. Seperti, Perbaikan manajemen, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan, peningkatan sarana dan pelayanan kepada pasie. “Kepala Desa dan Camat juga harus terlibat untuk melakukan pemantauan kepada ibu hamil melalui bidan Desa,” ungkap Tatu saat membuka workshop kepemipinan kolektif dalam percepetan penurunan AKI dan AKB di Horison Forbis, Lingkar Selatan, Waringin Kurung, Selasa (04/12/2018). Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang Sri Nurhayati, Direktur Project Hope Indonesia Susanti, dan beberapa perwakilan Camat di Kabupaten Serang.

Ia menilai, jumlah kematian AKI dan AKB bukan hanya dari tindakan medis. Namun, terdapat keluarga yang menolak untuk mendapatkan fasilitas kesehatan saat melahirkan. “Mereka nyaman dirumah sedangkan, merujuk ke fasilitas kesehatan setelah kondisi Ibu tidak bisa ditolong,” tururnya.

Baca Juga : Bikin Macet, Puluh PKL Pasar Lama Ditertibkan

Selain itu,Kabupaten Serang memiliki 1400 paraji dan mayoritas tidak koordinasi dengan bidan ketika ada ibu akan melahirkan. Padahal, paraji sudah menjadi mitra Dinkes Kabupaten Serang untuk bekerjasama dengan bidan setempat jika ada pasien. “Paraji cukup koordinasi dan mendampingi bidan setempat. Tetapi, kondisi di lapangan masih banyak Paraji yang menangani sendiri saat ibu melahirkan, “ imbunya.

Perlu diketahui, Pemkab Serang juga bekerjasama dengan Project Hope Indonesia yang melakukan berbagai program dalam upaya percepatan penyelamatan ibu dan bayi di kabupaten serang. Program kerjasama tersebut berjalan sejak tahun 2013, berlokasi di 9 kecamatan. “Kami mengapresiasi program Project Hope juga turut serta dan memberikan hasil yang dirasakan oleh petugas kesehatan, kader maupun masyarakat,” kata Tatu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang Sri Nurhayati mengatakan, saat ini persalinan menggunakan tenaga kesehatan resmmi mencapai 80 persen dan 20 persen masih menggunakan paraji saat proses melahirkan. “Berbagai upaya dilakukan untuk penurunan AKI dan AKB. Namun, penurunan kali ini tidak signifikan hanya kisaran dua angka,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, secara mayoritas yang menyebabkan kematian pada ibu karena terlambat datang ke fasilitas yang disedikan. “Jika bayi biasanya disebabkan karena kurang berat badan dan anemia yang diderita oleh wanita usia subur,” kata Sri.(Man)

Tinggalkan Balasan