Penabanten.Com, Serang – Hasil survei SMRC di Provinsi Banten, Capres dan Cawapres Jokowi – KH Ma’ruf Amin unggul dari lawannya Prabowo – Sandi, selisihnya hanya 1,5 persen suara.
Paslon nomor urut 1 Jokowi – KH.Ma’ruf Amin meraih 43,2 persen suara, dibandingkan dengan Prabowo – Sandi yang hanya meraih 41,7 persen. Namun, masih ada 15 persen pemilih yang belum menentukan pililihannya.
“Dukungan kepada calon Presiden dan Wakil Presiden masih bisa berubah. Sekitar 12 persen dari yang sudah memilih menyatakan masih besar kemungkinan untuk berubah pilihan,” kata Direktur Riset SMRC, Deny Irfani, saat ditemui di Hotel Abadi, Kota Serang, Senin, 18 Maret 2019.
Tipisnya selisih suara kedua capres, membuat SMRC tidak bisa menyimpulkan siapa yang bakal merebut simpati pemilih di Banten. Lantaran, amsih ada 15 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya.
SMRC melakukan survei kepada warga Banten pada tanggal 27 Februari sampai 08 Maret 2019. Metodologi yang digunakan, multistage random sampling, dan memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sebesar 2,5 persen, dengan populasi sample sebanyak 1.620 responden.
Baca juga : 100 Hari Kerja Walikota Serang Tidak Maksimal, PMII Kritisi
Masyarakat Banten yang percaya kalau Jokowi memusuhi Islam sebanyak 23 persen, memusuhi ulama sebesar 21 persen. Jika diproyeksi, ada sekitar 290 ribu pemilih percaya akan isu tersebut.
Sedangkan untuk Prabowo, warga yang tahu dia dipecat dari tentara sebesar 29 persen. Selanjutnya, keluarga besar Prabowo tidak beragama Islam sebanyak 21 persen.
“Semua temuan ini menunjukkan, bahwa masih banyak pemilih di Provinsi Banten yang tidak dapat membedakan fakta dan hoax,” ujarnya.
Selain itu, informasi Prabowo dipecat dapat menurunkan peluang mencapai 23 persen. Sedangkan informasi bahwa keluarga Prabowo bukan beragama Islam dapat menurunkan peluang dipilihnya mencapai 37 persen.
“Warga yang lebih banyak terpapar oleh fake news tentang Jokowi adalah mereka yang tinggal di perkotaan, usia muda, pendidikan dan pendapatan lebih tinggi, dan sering mengakses internet,” pungkasnya.
(Yoman)