Penabanten.com, Serang – Terdesak kebutuhan ekonomi, FM (22 tahun) asisten pedagang bakso yang mangkal di sekitaran RSUD dr Drajat Prawiranegara dicokok personil Satuan Reserse Narkoba (Satreskoba) Polres Serang.
Dari rumah tersangka di Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, diamankan barang bukti 13 paket kecil dan 2 paket besar sabu dengan berat 49,82 gram, 1 unit timbangan digital serta 2 handphone.
Kapolres Serang AKBP Wiwin Setiawan menjelaskan penangkapan pengedar narkoba yang nyaru sebagai pelayan bakso ini merupakan tindak lanjut dari informasi masyarakat.
“Dari informasi tersebut, Tim Satgas Satreskoba langsung bergerak melakukan penyelidikan,” ungkap Kapolres didampingi Kasatreskoba AKP Michael K Tandayu kepada Penabanten, Minggu (1/10/2023).
Dikatakan AKBP Wiwin, Selasa (26/9) sekitar pukul 15.00, Tim satgas Satreskoba yang dipimpin Iptu Rian Jaya Surana mengamankan tersangka di tempat kerjanya saat sedang membantu melayani pengunjung bakso.
“Dalam penggeledahan petugas mengamankan belasan paket sabu, dua diantaranya paket sabu berukuran besar dari dalam kamar. Bersama barang bukti yang ditemukan, tersangka FM selanjutnya diamankan ke Mapolres Serang untuk pemeriksaan,” jelasnya.
Sementara AKP Michael menambahkan dalam pemeriksaan tersangka FM mengakui jika bisnis menjual sabu tersebut sudah berjalan selama 2 bulan. Barang haram tersebut didapat dari seorang bandar berinisial TO (DPO) yang disebut sebagai warga Tangerang.
“Tersangka menjual sabu sudah berlangsung selama 2 bulan dan mengaku mendapat sabu dari TO. Namun FM tidak mengetahui lebih dalam karena transaksi dilakukan tidak secara langsung. Namun FM menyebut bahwa TO (DPO) merupakan warga Tangerang,” tambahnya.
Terkait motif, kata Michael, tersangka melakukan bisnis jual beli narkoba karena kebutuhan ekonomi dan tergiur dengan keuntungan. Tersangka mengaku upah dari bekerja pada penjual bakso tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
“Motifnya karena ekonomi dan tergiur dengan keuntungan yang banyak, tersangka mengaku upah dari bekerja membantu pedagang bakso tidak mencukupi untuk kebutuhannya dan tergiur dengan keuntungan menjual sabu,” kata Kasatreskoba.
Akibat dari perbuatannya, tersangka FM dijerat Pasal 114 ayat (2) atau 112 (2) UU RI No 35 Th 2009 tentang narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. (Man)