Penabanten.com, Pandeglang-Presiden RI Joko Widodo didampingi Gubernur Banten Wahidin Halim kembali mengunjungi Kabupaten Pandeglang Banten, Kali ini presiden bersama Menteri Sosial Agus Gumiwang, Kepala BNPB Doni Monardo dan Kepala Staf Kepresidenan Moledoko mengunjungi program Tagana Masuk Sekolah (TMS) dan Kampung Siaga Bencana di (KSB) di Desa Panimbang Jaya, Kecamatan Panimbang. Hadir juga Bupati Pandeglang Irna Narulita, Wakil Bupati Tanto W Arban, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah dan Kapolda Banten Irjen Pol Tomsi Tohir. Senin (18/02/2019).
Tiba sekira pukul 08.45 WIB Presiden langsung mengunjungi SDN Panimbang Jaya I. Disana sedang ada program sosialisasi dan edukasi mitigasi bencana dari kader Taruna Siaga Bencana (Tagana) kepada para siswa.
“Kalau ada gempa lindungi kepala, masuk kolong meja terus lari ke lapangan,” kata salah seorang siswa SD saat ditanya presiden tentang cara menyelamatkan diri ketika terjadi bencana gempa bumi.
Tagana Masuk Sekolah adalah Kampung Siaga Bencana program yang digagas oleh Kementrian Sosial dan Dinas Sosial dalam membekali dan mengenalkan para siswa dan masyarakat terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Program inipun mendapat apresiasi dan perhatian khusus dari Presiden Jokowi.
“Saya ingin memastikan bahwa mengedukasi dan mendidik anak-anak dan masyarakat dikampung ini berjalan benar, karena kita tidak tau kapan bencana itu datang,” kata Presiden dihadapan ribuan masyarakat Panimbang.
Baca Juga :Gubernur Banten Dampingi Menteri Agraria Berikan Sertifikat Pada Masyarakat
Menurutnya, wilayah Indonesia berada di cincin api dan sangat berpotensi terjadi bencana alam seperti gampa bumi, longsor, banjir, gunung meletus dan lainnya. Oleh sebab itu, kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana itu sangat penting diketahui masyarakat.
“Yang paling penting kita siap dan Tagana akan terus melakukan sosialisasi ini dan memberikan pelajaran agar ana-anak lupa, juga siswa SMP, SMA, SMK dan semuanya termasuk masyarakat agar kita mengetahui bagaimana agar kita betul-betul siap menghadapi setiap bencana yang datang,” jelas Jokowi.
Jokowi juga mengatakan, pendidikan tentang kebencanaan ini diharapkan dapat meminimalisasi timbulnya korban jiwa.
““Tadi kita tes ke anak yang sudah (dididik), saya kira menangkapnya cepat dan bisa mempraktikkan,” katanya.
Menteri Sosial Agus Gumiwang mengatakan, adanya program TMS dan KSB diharapkan semakin banyak siswa dan masyarakat yang faham akan kondisi lingkungan dan daerah rawan bencana serta bagaimana bisa selamat saat bencana terjadi.
“Masyarakat merupakan pihak pertama yang berhadapan langsung dengan bencana. Keberhsilan mitigasi bencana dengan demikian sangat bergantung kepada pemahaman dan kesiapsiagaan dari masyarakat itu sendir,” jelas Agus.
Agus menyebutkan pendidikan kebencanaan oleh Tagana diselenggarakan di 55 sekolah di seluruh Kabupaten Pandeglang yang mengikutsertakan 5.500 siswa dan 276 guru mulai tingkat SD, SMP, hingga SMA.
Sumber : Peliputanprovinsibanten