Penabanten.com, Serang – Kapolda Banten, Irjen Pol. Dr. Rudy Heriyanto Adi Nugroho, S.H., M,H., M.B.A sangat yakin, Banten di bawah bimbingan para alim-ulama yang mumpuni dan bijaksana, selama Ramadhan dan seterusnya akan kian kondusif dan sejuk.
“Polri yakin kondusifitas itu akan terus berlanjut hingga paska Ramadhan dan seterusnya,” kata Kapolda Irjen Rudy kepada media, Selasa (23/3/21) di Mapolda Banten, di Serang.
Polda Banten dan jajaran, lanjut Rudy, dalam menjalankan tugas-tugas sangat terdukung oleh alim-ulama yang keberadaannya hingga ke desa-desa. Apalagi, urainya, masyarakat Banten yang memang sangat agamis dan secara kultural sudah sejak lama terlatih dengan keberagaman.
Setiap kehadiran polisi, aku Rudy, mulai dari Kapolda sampai ke polisi-polisi di Polres-polres serta di garis terdepan, seperti Polsek dan para Bhabinkamtibmas, merasa terbimbing ketika menjalankan tugas demi terpeliharanya keamanan dan ketertiban masyarakat (harkamtibmas).
Seperti diketahui, jelang Ramadhan yang tinggal dalam hitungan pekan ini, Polda Banten beserta jajaran terus meningkatkan operasi demi tercipta keadaan kondusif yang berlanjut. Pada saat bersamaan, polisi mengingatkan pentingnya mematuhi protokol kesehatan di masa Covid, seraya berbagi masker.
“Ditsamapta, tim kejahatan dan kekerasan (jatanras), Satbrimob, dan Propam bersama Polres dan Polresta, rutin melaksanakan operasi gabungan,” sambung Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi P, S.I.K., M.H.
Perhatian Polda Banten dan jajaran tidak hanya pada penindakan saat kejahatan terjadi, melainkan juga berupaya memerhatikan kenyamanan masyarakat. Misalnya, Polres Pandeglang dan Lebak akhir pekan lalu merazia para pemotor yang menggunakan sepeda motor ‘berknalpot bising’ yang membuat warga tak nyaman.
Di wilayah hukum Pandeglang, misalnya, 62 sepeda motor “berknalpot bising” terjaring razia. Di Lebak tak kurang 11 sepeda motor dan 106 botol minuman keras (miras) diamankan. “Di Lebak, polisi secara manusiawi mengingatkan serta memberi masker kepada 38 orang yang terjaring tak bermasker di masa Covid ini,” terang Edy.
Jajaran Polresta Tangerang juga mengamankan ribuan botol miras dari berbagai toko. Begitupun Polres Cilegon, dalam operasinya mengamankan ratusan botol miras. Jajaran Polres Kota Serang mengamankan 52 sepeda motor ‘berknalpot bising’, selain juga menutup beberapa Tempat Hiburan Malam (THM) bandel yang tetap beroperasi di masa Covid ini.
Prostitusi dan Anak Punk
Tak cuma itu. Di Kota Cilegon yang memiliki pelabuhan Merak, menurunkan ‘Satuan Tugas Operasi Bina Kusuma Maung 2021” melakukan razia penyakit masyarakat. Operasi yang menyertakan Satpol PP Kota Cilegon ini, menyasar hotel-hotel dan penginapan yang dicurigai memfasilitasi praktik prostitusi terselubung.
Kenyamanan orang-orang beraktivitas di tempat-tempat umum pun mendapat perhatian. Bhabinkamtibmas Ciwaduk, Aipda Hamzah bersama dua rekannya, dari Polsek Cilegon, Aiptu Ignatius dan Bripka Faisal Nopiardi membuat ‘anak punk’ bernama Ren kapok dan minta maaf atas perbuatannya yang telah membuat Ny. Munawaroh merasa tidak nyaman ketika berbelanja.
Cerita Aipda Hamzah, terdapat video yang viral pada beberapa media sosial (medsos). Dalam video tersebut, tersiar Ny. Munawaroh merasa sangat terganggu oleh ulah Ren ketika berada di sekitar depan Toko Emas ‘Baru’ dan ‘Murni’ Pasar Baru Keranggot.
Sekelompok anak punk ngamen di situ. Cerita lanjut Hamzah, atas permintaan salah seorang di antara anak punk, Ny. Munawaroh sudah memberi uang. Tapi, oleh Ren dimintai lagi. “Terekam Si Ibu mengancam memviralkan dan ternyata betul-betul viral,” cerita Hamzah.
Merasa bertanggung jawab agar pengunjung merasa aman di tempat umum, Hamzah melakukan pencarian alamat si anak punk dan Ny. Munawaroh. Setelah ditemukan, keduanya dipertemukan di Mapolsek Cilegon untuk berdamai.
Di Mapolsek Cilegon, Ren minta maaf kepada Ny. Munawaroh dan membuat surat perjanjian tidak akan mengulangi lagi. Ia juga berjanji akan segera kembali ke kampung halamannya di Provinsi Lampung.
Kapolda Banten, Irjen Rudy memuji sikap bijak Hamzah selaku Bhabinkamtibmas yang tanggap atas pentingnya rasa aman dan nyaman masyarakat di tempat umum. “Itu tampaknya kecil, tapi kepedulian Bhabinkamtibmas Hamzah itu, sangat berarti,” puji Kapolda.
Dalam pengamatan Aipda Hamzah, di wilayahnya setidaknya ada sekitar 100 anak punk. Di antara mereka itu ada yang disegani sesama pengamen yaitu AS ( Cebong) dan ASG.
Mereka itu, cerita Hamzah, sering ngamen siang dan malam di tempat-tempat umum, antara lain di persimpangan pusat Kota Cilegon, pertokoan Jln. A Yani, warung-warung tenda, Jln. Kh. Wasyid (belakang Ramayana), Pasar pagebangan, Pasar Blok F dan Pasar Baru Kranggot Cilegon.