Penabanten.Com, Serang – Adanya kejadian penyerangan yang dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Serang ke SMKN 4 Kota Serang pada Rabu 27 Februari kemarin.
Wakil Kepala Sekolah SMKN 2 Kota Serang Zainal mengatakan, pihaknya akan memanggil seluruh wali murid siswa yang pada saat kejadian tidak ada di sekolahan. Baik dalam keterangan maupun tidak ada keterangan.
“Tadi kami sudah berifing dengan petinggi SMKN 2 Kota Serang serta wali kelas yang kesimpulannya akan memanggil orang tua murid pada hari Senin minggu depan. Mau alasannya ijin, sakit atau lainnya bagi siswa yang tidak ada disekolah akan dipanggil dengan orang tuanya untuk menanyakan ketidakhadirannya,” kata Zainal saat ditemui di SMKN 2 Kota Serang, Kamis 28 Februari 2019.
Zainal menjelaskan, hari senin minggu depan, akan dipanggil sebanyak 30 wali murid untuk dimintai keterangan.
“Jadi kita ingin mengetahui, kenapa anaknnya tidak sekolah. Apakah benar izin atau ikut penyerangan ke SMKN 4 Kota Serang,” jelasnnya.
Zainal juga mengaku, apabila ditemukan adanya siswa yang ikut dalam penyerangan tersebut, pihaknya tidak akan segan-segan mengeluarkan dari sekolahan. Hal tersebut dikarenakan sudah ada perjanjian atau komitmen dengan wali murid.
“Sanksinya dikeluarin, itu sudah kesepakatan dengan orang tua. Jika ditangkap pihak kepolisian kami akan mempersilahkan kepolisian untuk menangkapnya,” tegasnnya.
Sementara itu, Kapolres Serang Kota, AKBP Firman Affandi menambahkan, bahwa antisipasi agar tidak terjadi lagi tawuran yang dilakukan oleh siswa SMKN 2 Kota Serang dan SMKN 4 Kota Serang, pihaknya mengembalikan kebijakan tersebut kepada pihak sekolah masing-masing, agar bisa menghimbau anak didiknya supaya tidak kepancing kembali emosinya.
“Mungkin yang bisa polisi lakukan sih itu sementara, dan akan melakukan penjagaan disekolahan SMKN 4 yang menjadi kejadian penyerangan. Saya juga sudah memerintahkan kepada Kapolsek Curug untuk lebih konsen disekolahaan itu,” kata Kapores Serang Kota saat dihubungi melalui sambung telepon seluler.
Ia juga mengaku, bahwa pihaknya masih belum bisa menyebutkan adanya tersangka, karena tidak ada korban jiwa saat kejadian. Hanya berhasil mengamankan senjata tajam (sajam).
“Paling hanya penyitaan barang bukti, kalau mau menindaklanjutinya belum bisa. Karena tidak ada korban jiwa,” pungkasnya.
(Red)