Penabanten.com, Serang – Upaya lobi Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah agar Kabupaten Serang mendapatkan program jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan langsung bertemu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan pada Agustus 2017, sudah direalisasikan. Awal 2019 ini, sebanyak 5.043 warga Kecamatan Kramatwatu sudah bisa merasakan manfaat program jargas dari Perusahaan Gas Negara (PGN).
Peresmian pengoperasian Jargas tersebut dilakukan bersama dengan Sekjen Kementrian ESDM Ego Syahrial dan Direktur Utama PGN Gigih Prakoso dan halaman kantor Kecamatan Kramatwatu, Jumat (11/1/2019). Jargas tersebut juga bagian dari realisasi penandatanganan kerja sama antara Pemkab Serang dengan Kementerian ESDM pada Maret 2018.
Tatu mengaku senang atas respons positif Kementerian ESDM agar Kabupaten Serang mendapatkan program Jargas. Sebab, aliran pipa PGN melintasi wilayah Kabupaten Serang. “Jargas ini disalurkan kepada rumah yang terlewati oleh pipa PGN yang berjarak 0,5 kilometer sampai satu kilometer dari pipa utama. Program ini diutamakan untuk rumah tangga menengah ke bawah,” kata Tatu kepada sejumlah wartawan.
Penerima manfaat program Jargas yang diberikan oleh Kementerian ESDM di Kabupaten Serang berlokasi di Kecamatan Kramatwatu untuk lima desa. Yakni terdapat Desa Toyomerto, Pejaten, Serdang, Wanayasa, dan Kramatwatu. ”Dengan jaringan gas masuk ke rumah, menghemat pengeluaran masyarakat setiap bulan dan ketika butuh gas tidak akan habis,” ujar Tatu.
Baca Juga : Bupati Serang: Program OPD Harus Tepat Sasaran
Meski tahun 2018 Kabupaten Serang sudah mendapatkan program jargas untuk 5.043 rumah, Tatu sadar bahwa harus lebih banyak masyarakat yang mendapatkan jargas. “Kami akan mengajukan kembali agar Kabupaten Serang mendapat lagi kuota program ini. Dengan jargas untuk rumah tangga, akan lebih menghemat, praktis, dan aman,” ujarnya.
Sementara itu, Sekjen Kementerian ESDM, Ego Syahrial mengatakan, dana APBN yang digunakan hingga tahun 2018 telah melaksanakan pembangunan jargas untuk 325.773 sambungan rumah yang terdistribusi di 16 provinsi atau 40 klabupaten/kota. “Termasuk 5.043 Sambungan rumah di Kabupaten Serang, yang pembangunannya telah selesai dilaksanakan tahun 2018 melalui penugasan kepada PT PGN,” katanya.
Jargas yang dialirkan melalui pipa ke rumah tangga merupakan gas alam yang bersih. Selain itu, bisa menghemat pengeluaran warga berekonomi menengah ke bawah antara Rp60 ribu sampai Rp90 ribu per bulan. “Jargas ini jauh lebih aman karena tekanan gasnya lebih rendah dari tekanan gas elpiji,” ujarnya
Ia berjanji akan mengupayakan agar Kabupaten Serang kembali mendapatkan program jargas. Namun ia meminta Pemkab Serang ikut membantu dalam proses pemasangan jaringan, mulai dari perizinan hingga sosialisasi ke masyarakat. “Selain itu, fasilitas yang sekarang dipasang mohon dijaga bersama. Sebab, evaluasi yang akan kami lakukan menentukan program selanjutnya,” ujarnya. (Man)