Penabanten.com, pandeglang – Gubernur Banten Wahidin Halim menyampaikan apresiasi tinggi dan rasa terimakasih kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan jajarannya atas kinerjanya dalam menangani bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu malam, (22/12/2018) yang lalu.
Apresiasi ini disampaikan Gubernur pada acara Haul Masyasyikh Pesantren Kananga dan Silaturahmi Alim Ulama Banten yang bertempat di Pondok Pesantren Kananga, Kamis (03/01/2018).
Gubernur menyampaikan bahwa tanpa kehadiran Panglima TNI, Kapolri dan jajarannya, penanganan bencana di Banten akan mengalami banyak kendala. Namun jajaran TNI dan Polri terus berjibaku dan berani turun ke lapangan serta langsung menerobos jalan-jalan yang terisolasi. Bahkan langsung mengidentifikasi 317 mayat-mayat yang berhasil ditemukan dari area bencana.
“Ketika Pak Jokowi (Presiden-red) turun (memantau lokasi bencana), semua (jajaran) turun ke lapangan dan sekarang Alhamdulillah sudah baik,”tutur Gubernue
Gubernur mengakui, Pemprov Banten belum memiliki kemampuan yang cukup untuk melakukan penanganan bencana secara cepat dan menyeluruh. Untuk itu, Gubernur memanjatkan syukur kepada Allah SWT atas karunia-NYA dan mendo’akan Panglima TNI, Kapolri dan jajarannya agar selalu dirahmati Allah SWT, diberikan kekuatan, kesehatan dan kesuksesan dalam mengabdi pada negeri ini, termasuk Banten.
Gubernur mengaku sangat sedih sekaligus terharu bersama Bupati Pandeglang Irna Narulita ketika menyaksikan korban tsunami. Ia berharap, masyarakat tidak lagi mempersoalkan apakah bencana tersebut sunatulloh, musibah, azab dan tidak saling menyalahkan.
Baca Juga : KH. TB Abdul Hakim, Sambut Hangat, Kedatangan Panglima TNI dan Kapolri
“Tapi Alhamdulillah tugas saya selaku Gubernur, tugas bu Irna selaku Bupati dalam hal ini adalah rekonstruksi. Saya sampaikan kepada Bapak Panglima, Bapak Kapolri ada sekitar 2700-an masyarakat kehilangan pekerjaan, kehilangan rumah, kehilangan perahu yang perlu kita relokasi dan harus disiapkan dana relokasinya, sekitar 33 ribuan pengungsi yang harus kita atasi kebutuhan pokok sehari-harinya, karena ini adalah tugas Bupati dan Gubernur,”paparnya
Pada kesempatan itu, Gubernur juga meminta do’a kepada para Kyai dan undangan yang hadir pada acara tersebut, agar negeri Banten menjadi negeri yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur, terlepas dari musibah, malapetaka dan azab.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih dan bangga bisa hadir atas undangan di Pondok Pesantren Kananga. Ia mengaku bahagia bisa berada ditengah-tengah para Kyai para tokoh dan santri karena perlu diketahui bahwa tokoh-tokoh negeri merupakan alumni dari Pondok Pesantren. Selain itu, Ia memohon do’a untuk para korban bencana alam di daerah-daerah dan khususnya bencana alam tsunami Selat Sunda yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Pengasuh Pondok Pesantren Kananga KH. Abdul Hakim mengungkapkan rasa bahagianya atas kehadiran tamu undangan dan hadirin dalam rangka mendo’akan para Almarhum pendiri Pondok Pesantren Kananga. Karena, lanjutnya, kehadiran semua undangan sebagai rahmat dan berkah untuk kita semuanya.
Perlu diketahui bahwa acara Haul ini juga dihadiri oleh Rois AM Nahdlatul Ulama KH. Miftahul Akhyar, Dzuriat NU Ibu Hj. Lili Khadijah (Adik KH. Abdurrahman Wahid), Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Tri Suwandono, Kapolda Banten Mayjen Polisi Tomsi Tohir, Danrem, Kejati, Plt. Sekda Banten Dr. HM Ino S Rawita, Bupati Pandeglang Irna Narulita dan para pejabat pusat Provinsi maupun Kabupaten Pandeglang serta para Tokoh Agama dan masyarakat.
Sumber : diskominfoBanten