Penabanten.com, Pandeglang – Seorang pria bernama R. Irawan berencana melaporkan Kepala Sekolah TK Negeri Melati, Elis Holisoh, ke pihak kepolisian atas dugaan perbuatan tidak menyenangkan melalui pesan WhatsApp. Pesan tersebut diduga berisi kata-kata penghinaan dan makian yang tidak pantas.
Peristiwa ini berawal saat Irawan menerima pesan WhatsApp dari Elis Holisoh pada 7 September 2025. Irawan mengaku terkejut karena pesan tersebut berisi kata-kata makian dan tuduhan penipuan.
“Dasar tukang nipu, nipu aja lu kerjaannya kayak gitu, ngejanjiin pas waktunya lari dari kenyataan, tidak bisa menghadapi,” bunyi salah satu pesan yang berhasil di-screenshot oleh Irawan.
Irawan merasa tidak memiliki masalah pribadi dengan Elis Holisoh. Ia menjelaskan bahwa pesan itu kemungkinan berkaitan dengan urusan gadai-menggadai satu unit kendaraan roda empat yang pernah ia lakukan dengan bosnya. Namun, ia menegaskan bahwa persoalan tersebut sudah selesai.
ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT
“Memang dulu pernah gadai-menggadai satu unit roda empat kepada bos saya, tapi itu sudah beres. Makanya saya kaget ketika dapat pesan WhatsApp dari Ibu Elis. Waktu saya mau telepon balik, nomor saya malah diblokir,” jelas Irawan.
Dengan bukti screenshot tersebut, Irawan akan segera membawa kasus ini ke ranah hukum. Ia menilai tindakan Elis Holisoh tidak mencerminkan sikap seorang pendidik dan tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah.
Hingga berita ini diterbitkan, Elis Holisoh belum dapat dimintai keterangan. Upaya wartawan untuk menghubungi melalui telepon dan pesan singkat tidak mendapat tanggapan. Begitu pula dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang, yang menolak memberikan komentar terkait kasus ini.
(Ron-red)
















