Diduga Akibat Galian Jargas Ban mobil Truk Pengangkut Hebel amblas

0
115

Penabanten.com, Tangerang – Pekerjaan galian pipa pada Proyek Jaringan Gas (jargas) letak lokasi Taman buah 1 RW 13 Jl. Raya Kutabumi kelurahan Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang Banten dikeluhkan warga.( 6-6-2022 )

Pasalnya, bekas galian pipa jargas yang ditimbun para pekerja terlihat acak-acakan, banyaknya bekas lubang galian hanya ditutup material tanah bekas tanpa pemandatan, akibatnya tidak jarang bagi kendaraan roda empat yang melintas di bahu jalan pada Siang hari terjebak di bekas galian tersebut.

Saat di konfirmasi oleh awak media lurah Rusdi mengatakan, saya sudah tegaskan kepada pihak pelaksana galian gas, Dari waktu hasil Rapat di kantor kelurahan Kutabumi dan Di hadiri oleh perwakilan warga RT RW. Kalau pekerjaan sudah selesai tolong di rapihkan kembali seperti semula yang bekas di gali, karna sudah pasti sebagian badan jalan kena gali, kalau tidak di rapihkan kembali dan tidak di padatkan, takutnya ada pengendara roda dua maupun roda empat tidak tau kalau itu bekas galian.” Ucap Rusdi.

Masih lurah Rusdi, apa saya bilang, tuh kan kejadian ada mobil yang ambles, karna itu tidak di rapihkan kembali seperti semula. Saya selaku lurah Kutabumi akan minta pertanggung jawaban kepada pihak pelaksana galian gas, karna ini sudah tidak amanah hasil rapat di kantor kelurahan. Kalau mereka tidak bertanggung jawab saya tidak akan mengijinkan lagi ada kegiatan yang berbentuk galian yang dampaknya merugikan kepada masyarakat.” Himbuhnya.

Awak media lanjut konfirmasi kesala satu warga kelurahan Kutabumi, candra angkat bicara, penimbunan lubang jaringan pipa gas pernah saya tegur agar dipadatkan lagi, dijawab para pekerja iya, tetapi sampai adanya mobil truk pengakut Hebel amblas pun belum dirapihkan secara benar, bahkan saat hujan turun bekas galian tanah berceceran sampai licinnya jalan, ini sudah jelas pengendara roda tidak nyaman untuk melintasinya.” Ungkap Candra.

Diduga akibatnya penimbunan tanah bekas galian gas tidak maksimal sehingga mobil truk pengangkut Hebel amblas. Sang supir tidak tau kalau bekas galian gas itu belum keras dan Padat.

Lanjut komentar ibu rumah tangga ibu Ani warga kelurahan kutabumi
Menurutnya, galian lubang jaringan pipa gas posisinya depan rumah saya ngga jauh dari aspal, lubang pipa gas jelas membahayakan pengguna jalan, Akibat tidak ada rambu rambu dan tidak ada penghadang lubang, di tambah tanah bececeran ke jalan, saya ajah melihatnya tidak nyaman apalagi pengguna jalan,” ungkap ibu Ani.

bekas galian yang ditimbun para pekerja menjadi menyisakan kubangan air disertai lumpur, saat hujan tentu airnya mengalir ke jalan.


Lanjut ibu Ani, Kami senang dengan program ini namun dampak buruknya harus dipikirkan sebab jalan licin, jika tidak berhati-hati pengguna jalan terutama kendaraan bermotor yang melintas bisa tergelincir, ditambah lokasi titik galian pipa tidak dipasang rambu dan ditinggal begitu saja oleh pekerja sangat berbahaya sekali ini,” kata ibu Ani, sambil marah lantaran kesal dengan pekerja.

Halsenada Andri pengguna jalan mengatakan, lubang bekas galian jargas ini jika tidak ditutup sempurna, namun hanya mengandalkan material tanah disekitarnya dapat menimbulkan genangan air yang menyisakan lumpur.

“Kondisi seperti ini jelas sangat membahayakan kami sebagai pengguna jalan, baik roda dua maupun roda empat lainnya, apalagi galian pipa jaringan posisinya persis disebelah aspal jalan, kami yang tinggal di sini pernah terjebak bagaimana pengguna jalan dari luar wilayah apa lagi malam hari banyak kendaraan roda empat yang melintas di badan jalan terperosok bekas galian lantaran tidak terpasang rambu pembatas,” jelasnya.


Kurangnya pengawasan pekerja galian pipa gas ( Jargas ) semena mena sehingga menimbulkan ketidak nyamanan kepada pihak pengendara maupun warga setempat. Pelaksanaan kerja diduga terlihat tidak sesuai sepeksifikteknis dari dasar galian hingga atas badan jalan, dari kedaleman tidak maksimal, puing tanah yang seharusnya di muat semua kedalam karung, nyatanya tidak di lakukan sampai puing tanah bececeran kebadan jalan. K3 yang seharusnya di lakukan nyatanya tidak di lakukan, baleho yang seharusnya di lakukan penutup lubang, namun yang ada tidak di lakukan. Kami berharap pihak ketiga bisa bekerja berpesional supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan.” Tandasnya.

( Ateng )

Tinggalkan Balasan