Walikota Tangerang di minta copot Kepala dinkes, Diduga Lalai Pelayanan Kesehatan Pukesmas Kunciran

Sabtu, 14 November 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penabanten.comTangerang, Aliansi masyarakat Tangerang mendesak walikota Tangerang Arief R Wismansyah mencopot kepala dinas kesehatan dr. Liza Puspadewi lantaran dinilai tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang menjadi hak dasar masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan Saipul Basri Koordinator Aliansi Tangerang Raya, saat menggelar aksi unjuk rasa dihalaman pusat pemerintahan kota Tangerang dan kantor dinas kesehatan kota Tangerang Jumat (13/11/2020).

Menurut Aktifis yang akrab disapa Marcel Tersebut, Pemkot Tangerang kurang serius dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, terlebih pihaknya telah lebih dari sekali menemukan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) memberikan obat yang hampir kadaluarsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pelayanan kesehatan Bobrok, tidak maksimal, Amburadul beberapa kali kita menemukan beberapa pasien diberikan obat yang masa kadaluarsanya hampir habis,” jelas Marcel.

Menurut dia, Pernyataan kepala dinas kesehatan yang menyebut obat yang hampir habis masa berlakunya tersebut masih bisa dikonsumsi oleh pasien adalah bentuk dari keteledoran kepala dinas yang dinilainya tidak mampu mengawasi pusat – pusat pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah.

“Memang betul obat tersebut belum expired, tetapi yang namanya kalau obat itu sudah memasuki bulan berjalan expired kenapa masih diberikan kepada pasien kan itu sangat beresiko, siapapun saya rasa tidak akan mau mengkonsumsi obat yang masa expirednya tinggal beberapa hari lagi,”tuturnya.

Disisi lain, dari segi anggaran, dinas kesehatan adalah salahsatu dinas yang tidak terkena rasionalisasi anggaran, sehingga tidak ada alasan bagi dinas tersebut untuk tidak memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Mereka punya anggaran, karna saat OPD lain terkena rasionalisasi dinas kesehatan malah ditambah anggarannya, masa iya buat beli obat aja ngga kuat, kan itu tidak masuk diakal,” ujarnya.

Berdasarkan pantauan dilokasi, masa aksi yang berjumlah belasan tersebut berhasil menjebol akses masuk pusat pemerintahan kota Tangerang.

Namun demikian, dalam aksinya tersebut tidak ada satupun baik dari Anggota DPRD maupun perwakilan dari pemerintah kota Tangerang menemui massa aksi.

Hal tersebut memicu belasan peserta aksi melakukan aksi longmarch menuju kantor dinas kesehatan kota Tangerang, namun lagi – lagi tidak ada satupun perwakilan dari dinas tersebut yang mau berdiskusi terkait tuntutan masyarakat.

“Kita akan buktikan dihari senin mendatang kita datangkan massa yang lebih besar, bahkan beberapa teman teman dari mahasiswa rencananya akan ikut bergabung menyuarakan aspirasi ini,”jelasnya.

Sebelumnya Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Kesehatan Kota Tangerang angkat bicara terkait pemberitaan yang menyebutkan petugas di Puskesmas Kunciran, Kecamatan Pinang lalai dalam pemberian obat kepada masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi secara menjabarkan petugas kesehatan di Puskesmas Pinang tidak menyalahi aturan dalam pemberian obat kepada salah satu masyarakat yang berobat di Puskesmas tersebut.

“Obat yang diberikan oleh apoteker masih layak untuk dikonsumsi karena belum melewati masa kedaluwarsa obat,”

“Kedaluwarsa obat yang tertera di kemasan yaitu November 2020” jabar Liza saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (12/11) malam.

Selain itu, lanjut Kadinkes, apoteker juga telah memberikan edukasi kepada pasien untuk menghentikan konsumsi obat tersebut apabila sudah lebih dari dua minggu sejak pemberian obat.

“Tanggal pemberian obat tanggal 11 November 2020,” jelas Liza. Riska

Berita Terkait

Tak Tahan Bau Menyengat Limbah PT RGM, Warga Kasuren Siap Tutup Paksa Gudang Penampung Oli  Bekas
Aktivitas Peliputan, PWI Banten Bekali Wartawan Dengan Suplemen Vitamin
Program Ketahanan  Pangan Dana Desa Diduga Kuat Dijadikan Ajang Bacakan, Ini Penjelasan Sekdes Bojongmanik
Statment Pelaksana Proyek RSUD Tigaraksa Menyakiti Hati Insa Pers, Perkumpulan Wartawan Serang Timur Geram
Merasa Kebal Hukum, Berkedok Toko Sembako, Penjual Obat Terlarang Masih Beroperasi
Wakapolda Banten Anjangsana ke Personel Yang Sakit Menahun
Dukung Balita Sehat, Koramil 05/Blj Pendampingan Posyandu Imunisasi Balita dan Bumil
Sie Dokkes Polres Metro Tangerang Kota Bersama Dinkes Cek Kesehatan Personil PAM Natal dan Tahun Baru

Berita Terkait

Jumat, 11 Oktober 2024 - 17:21 WIB

Tak Tahan Bau Menyengat Limbah PT RGM, Warga Kasuren Siap Tutup Paksa Gudang Penampung Oli  Bekas

Jumat, 19 Juli 2024 - 15:43 WIB

Aktivitas Peliputan, PWI Banten Bekali Wartawan Dengan Suplemen Vitamin

Selasa, 2 Juli 2024 - 00:24 WIB

Program Ketahanan  Pangan Dana Desa Diduga Kuat Dijadikan Ajang Bacakan, Ini Penjelasan Sekdes Bojongmanik

Senin, 13 Maret 2023 - 10:06 WIB

Statment Pelaksana Proyek RSUD Tigaraksa Menyakiti Hati Insa Pers, Perkumpulan Wartawan Serang Timur Geram

Kamis, 2 Maret 2023 - 10:48 WIB

Merasa Kebal Hukum, Berkedok Toko Sembako, Penjual Obat Terlarang Masih Beroperasi

Selasa, 31 Januari 2023 - 20:09 WIB

Wakapolda Banten Anjangsana ke Personel Yang Sakit Menahun

Senin, 16 Januari 2023 - 22:36 WIB

Dukung Balita Sehat, Koramil 05/Blj Pendampingan Posyandu Imunisasi Balita dan Bumil

Sabtu, 24 Desember 2022 - 19:32 WIB

Sie Dokkes Polres Metro Tangerang Kota Bersama Dinkes Cek Kesehatan Personil PAM Natal dan Tahun Baru

Berita Terbaru