Penabanten.com – Kota Tangerang – Geram lantaran ogah diajak berhubungan intim, GDS (22) diduga menganiaya mantan kekasinya berinisial SN (20).
Dugaan penganiayaan tersebut, membuat korban menderita luka lebam di sekujur tubuh, pendarahan pada bibir dan beberapa luka cakaran.
Kepada wartawan, SN menjelaskan kejadian tersebut bermula saat dirinya meminta GDS mengembalikan akun media sosial yang dikuasinya dan memintanya menghapus foto foto vulgarnya sekaligus mengembalikan uang pinjaman dan beberapa barang yang dipakai terduga pelaku saat masih berpacaran.
Hal itu dilakukannya lantaran sebelumnya GDS yang tidak terima cintanya diputuskan sempat menawarkan layanan birahi kepada pengguna media sosial dengan tarif murah melalui postingan yang menggunakan akun media sosial milik mantan pacarnya yang dikuasi GDS.
Selain itu, pertemuan itu terpaksa dilakukannya lantaran SN sudah tidak lagi dapat menahan malu saat GDS mengirimkan foto vulgarnya kepada orangtuanya sehingga membuat sang ibu depresi hingga saat ini.
Singkat cerita, keduanya sepakat untuk bertemu dibilangan kota Tangerang untuk membahas hal tersebut, namun begitu bukannya mengembalikan apa yang dipinta, GDS yang sehari hari berprofesi sebagai juru parkir liar tersebut malah mengajak korban ke apartemen dibilangan kecamatan Neglasari
“Saya ngikut aja karena saya takut dia posting dan ngirim foto foto ke mamah,” ungkap SN.
Sesampainya di tempat kejadian perkara, masih menurut SN, GDS memaksa dirinya untuk melayani nafsu bejadnya dengan iming iming akan menikahinya sekaligus mengembalikan akun media sosial dah menghapus seluruh foto foto vulgarnya.
“Saya di cekik, ditampar, dicakar, dipukuli dan didorong sampe kepala saya kepentok tembok tetep saya ngga mau,” ungkap SN.
Ironinya, SN yang mengaku trauma lantaran kejadian serupa juga sering dilakukan GDS, bahkan disalah satu tragedi penganiayaan yang menimpanya sempat dibuatkan perjanjian tertulis yang diketahui ketua RT setempat, sehingga dirinya yang tak tahan dengan kekerasan fisik yang diterimanya memilih melarikan diri dari tempat itu.
“Saya takut dimatiin, karena sebelumnya sering banget kalau saya ngga mau melayani dia saya dipukuli sama dia sampe bibir saya pecah, dilempar magic com juga pernah,” kata SN.
Atas kejadian tersebut, dengan ditemani sang ayah SN telah melaporkan GDS ke Polres Metro Tangerang Kota dengan registrasi LP/. B/102/I/2024/SPKT/.
Ateng/Team