Masyarakat Keluhkan Pelayanan Rumah Sakit, FAM Tengerang Desak Pemkot Bentuk Dewan Kesehatan

Selasa, 19 Februari 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penabanten.com, Kota Tangerang – Lagi-lagi banyak keluhan yang dialami oleh masyarakat khususnya dalam bidang pelayanan serta fasilitas kesehatan yang terdiri dibeberapa Rumah Sakit yang ada Kota Tangerang. Selasa (19/02/19).

Hal itu serupa, ketika Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang mendapati laporan atas pengaduan masyarakat terkait sulitnya akses mendapatkan kesehatan.

Rosyid Warisman, selaku Sekjen FAM Tangerang membenarkan atas adanya pengaduan masyarakat yang mana merasakan dipersulit dalam mendapatkan jaminan kesehatan di Kota Tangerang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Iya, kami mendapati laporan atas pengaduan masyarakat dalam permasalahan kesehatan yang ada di Kota Tangerang. Masyarakat banyak mengeluhkan atas fasilitas serta pelayanan dari pihak rumah sakit yang tidak mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan juga Rumah Sakit condong bersikap diskriminatif terhadap masyarakat tidak mampu khususnya”. Ujar Rosyid saat melakukan pendamping dan pengadvokasian.

Menurutnya, Pemkot Tangerang beserta jajarannya seakan tidak serius dalam menangani serta memberikan hak-hak jaminan kesehatan kepada masyarakatnya, hal itu terbukti ketika banyak Rumah Sakit yang ada di Kota Tangerang seringkali menolak pasien dengan alasan kamar penuh dan kesediaan alat.

“Apa sih yang menjadikan kendala dari sang pemangku kebijakan dan si pembuat regulasi dalam menangani setiap permasalahan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan. Padahal tahun lalu anggaran untuk kesehatan sendiri ditambahkan sebesar tiga puluh milyar rupiah, tapi mengapa banyak keluhan yang kami terima saat melakukan pendampingan pengadvokasian masyarakat”. Tambahnya.

Baca Juga : Masyarakat Belum Memiliki BPJS, Ini Upaya Gubernur Banten

Seraya dengan Rosyid. Shandi selaku ketua CC Kampus UMT yang beberapa kesempatan lalu menjadi Humas Aksi FAM Tangerang menyebutkan, Bahwasanya Pemkot Tangerang memang tidak mempunyai nurani dan lebih condong melanggengkan kekuasaannya dengan menjaga bisnis rumah sakitnya.

“Hari ini Pemkot Tangerang dirasa tidak serius dalam menangi permasalahan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan. Seharusnya Pemkot Tangerang yang notabane nya seorang Pemimpin, harus ikut serta merasakan apa yang masyarakatnya rasakan, bukan malah mencari keuntungan pribadi dengan bisnis rumah sakitnya dan membiarkan masyarakatnya susah”. Tegas shandi.

Ia menambahkan, seminggu pasca aksi berdarah 30 januari silam FAM TANGERANG berkirim surat untuk audensi dengan pemkot tangerang dengan bahasan pembentukan dewan kesehatan karena persoalan yang berkaitan dengan kesehatan sudah sangat krodit akan tetapi sampai hari ini pemkot tangerang belum memberikan konfirmasi,

“Pemkot Tangerang memang harus diawasi serta dikontrol kerjanya. Salah satunya kami menuntut agar dibentuknya Dewan Kesehatan, dalam proses pembentukan Dewan Kesehatan kami dari kalangan Akedemisi harus dilibatkan sebagaimana peran dan tugas kami sebagai Agent Pengawasan dan Agent Perubahan. Kami tidak ingin kedepannya ada masyarakat merasakan kesusahan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan”. Tutupnya. (id/end)

Berita Terkait

Pereman Pensiun Di Tanah Jawara Banten, Amar Owner PT Arka Putra Istikomah Dan Ibadah Kunci Kesuksesan
Dzikir Akbar dan Pelantikan DPC TNIAAMBB Kota Tangerang Serta Pengukuhan Koordinator Dewan Guru Provinsi Banten
Milad ke-23 FSPP, Pesantren Banten Didorong Berperan Strategis Bangun Peradaban
Peredaran Obat Keras Golongan G Menjamur di Kelapa Dua, APH Diminta Bertindak Tegas
Peringati Hari Ibu, LPK MY ACADEMY Berdayakan Ibu Entrepreneur Melalui Ilmu Kecantikan dan Digital Marketing
Raden Dewi Setiani Bupati Pandeglang Lantik 5.691 Pegawai Pemerintah (PPPK) paruh waktu.
Buka Rakernis Sekretariat Jenderal, Irjen ATR/BPN Sampaikan Peran Strategis Staf Tata Usaha sebagai Pengawas Internal
Penanganan Kasus Penganiayaan Diduga Jalan di Tempat, Korban Pertanyakan Kinerja Polres Serang

Berita Terkait

Kamis, 25 Desember 2025 - 09:16 WIB

Dzikir Akbar dan Pelantikan DPC TNIAAMBB Kota Tangerang Serta Pengukuhan Koordinator Dewan Guru Provinsi Banten

Rabu, 24 Desember 2025 - 14:54 WIB

Milad ke-23 FSPP, Pesantren Banten Didorong Berperan Strategis Bangun Peradaban

Rabu, 24 Desember 2025 - 09:16 WIB

Peredaran Obat Keras Golongan G Menjamur di Kelapa Dua, APH Diminta Bertindak Tegas

Rabu, 24 Desember 2025 - 06:31 WIB

Peringati Hari Ibu, LPK MY ACADEMY Berdayakan Ibu Entrepreneur Melalui Ilmu Kecantikan dan Digital Marketing

Selasa, 23 Desember 2025 - 18:01 WIB

Raden Dewi Setiani Bupati Pandeglang Lantik 5.691 Pegawai Pemerintah (PPPK) paruh waktu.

Senin, 22 Desember 2025 - 19:55 WIB

Buka Rakernis Sekretariat Jenderal, Irjen ATR/BPN Sampaikan Peran Strategis Staf Tata Usaha sebagai Pengawas Internal

Senin, 22 Desember 2025 - 11:56 WIB

Penanganan Kasus Penganiayaan Diduga Jalan di Tempat, Korban Pertanyakan Kinerja Polres Serang

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:35 WIB

PT Pundi Uniwod Indonesia Diduga Berikan Gratifikasi Limbah Besi kepada Oknum Pejabat

Berita Terbaru