Sherlita Cristy Utami
Mempertahankan kedaulatan Indonesia bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan militer saja, tetapi menjadi salah satu tanggung jawab bagi seluruh warga negara Indonesia. Mempertahankan kedaulatan negara Indonesia menjadi salah satu upaya dalam menjaga keutuhan negara agar terhindar dari ancaman internal dan eksternal. Sebelumnya kita harus tahu apa itu ancaman internal dan eksternal? Ancaman internal adalah tantangan yang muncul dari dalam negeri. Ancaman internal mengacu pada risiko atau ancaman yang berasal dari dalam suatu negara atau entitas politik dan dapat merusak stabilitas keamanan atau integritas sistem politik. Ancaman eksternal biasanya merujuk pada faktor-faktor yang datang dari luar suatu negara, organisasi, atau bencana alam yang dapat mengganggu dan membahayakan stabilitasnya. Ada beberapa contoh ancaman internal yang dapat merusak kedaualatan Indonesia. Yang pertama yaitu separatism atau upaya yang dilakukan beberapa kelompok untuk memisahkan diri dari NKRI, seperti di Aceh dan Papua, merupakan ancaman yang serius terhadap kedaulatan negara. Gerakan separatis ini sering kali dipicu oleh ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah dan ketidakadilan sosial. Yang kedua yaitu korupsi, merupakan tindakan penyalahgunaan kekuasaan dan mengambil uang rakyat untuk kepentingan pribadi atau kelompok secara tidak sah. Dan yang ketiga adalah konflik horizontal, yaitu jenis konflik yang terjadi antara orang atau kelompok yang sederajat atau mempunyai kedudukan yang setara dalam struktur suatu organisasi atau masyarakat. Ada juga contoh ancaman eksternal yang dapat merusak kedaulatan Indonesia, yang pertama yaitu perselisihan antar negara yang dapat bisa membahayakan kestabilan negara. Yang kedua teroris datang ke Indonesia, seperti contoh pengeboman di Bali pada tahun 2002. Dan yang terakhir yaitu bencana alam yang dapat menjadi ancaman eksternal karena faktor-faktor alam yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia.
Dalam menghadapi ancaman baik internal maupun eksternal, Indonesia perlu mengimplementasikan berbagai strategi dan kebijakan yang efektif untuk mempertahankan kedaulatan negara. Untuk ancaman internal, strategi yang pertama adalah memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap warga negara merasa dihargai dan memiliki peran dalam pembangunan nasional. Salah satu langkah penting adalah dengan memperhatikan dan menanggapi aspirasi masyarakat dari berbagai wilayah, terutama yang rawan terjadi ketidakpuasan seperti di Aceh dan Papua. Dialog dan pemberian kesempatan untuk memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi masyarakat di daerah-daerah ini dapat mengurangi potensi gerakan separatis yang dapat membahayakan kedaulatan negara.
Selain itu, upaya pemberantasan korupsi harus menjadi salah satu prioritas utama dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Korupsi tidak hanya merugikan perekonomian negara, tetapi juga menggerogoti kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan dan institusi negara. Dengan memperkuat sistem hukum, transparansi, serta akuntabilitas, pemerintah dapat membangun sistem yang lebih bersih dan mencegah penyalahgunaan kekuasaan yang merugikan rakyat.Di sisi lain, konflik horizontal yang terjadi di dalam negeri, seperti yang pernah terjadi dalam bentuk kerusuhan sosial atau kekerasan antarkelompok, perlu segera diatasi melalui pendekatan yang mengedepankan rekonsiliasi, edukasi, dan dialog. Penyelesaian konflik melalui jalur damai dan dengan melibatkan tokoh masyarakat serta pihak-pihak terkait akan mencegah terjadinya eskalasi yang dapat merusak kedamaian dan stabilitas nasional.
Untuk mengatasi ancaman eksternal, Indonesia perlu memperkuat kerjasama internasional dalam menghadapi perselisihan antar negara. Dengan meningkatkan diplomasi yang efektif dan menjaga hubungan yang harmonis dengan negara-negara tetangga, Indonesia dapat mengurangi potensi konflik yang dapat merugikan kedaulatan. Selain itu, modernisasi dan peningkatan kemampuan militer menjadi bagian dari strategi pertahanan yang tak kalah penting, untuk memastikan bahwa Indonesia mampu menghadapi ancaman dari luar dengan kekuatan yang memadai. Tantangan terorisme juga memerlukan perhatian serius. Pemerintah perlu melibatkan berbagai elemen masyarakat dalam memerangi radikalisasi dan ekstremisme melalui pendidikan yang berbasis pada toleransi dan penghargaan terhadap keberagaman. Penegakan hukum yang tegas terhadap individu atau kelompok yang terlibat dalam aksi terorisme juga harus dilaksanakan tanpa kompromi. Tidak kalah penting, Indonesia juga harus siap menghadapi bencana alam yang merupakan ancaman eksternal yang tak bisa dihindari. Dengan memanfaatkan teknologi, memperkuat sistem mitigasi bencana, serta meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, Indonesia dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam. Pemerintah juga perlu memastikan bahwa infrastruktur untuk tanggap darurat terkoordinasi dengan baik di seluruh wilayah, terutama di daerah-daerah rawan bencana seperti wilayah pesisir dan perbukitan.
*Penulis adalah mahasiswa Pengantar Ilmu Politik, Prodi Koms, FISIP Untirta