Penabanten.com, Tangerang – Pemerintah Pusat melalui program Nawa Cita menggelontorkan Dana Desa mulai Tahun 2015 sebagai implementasi dari UU Desa No.6 Tahun 2014. Dimana UU Desa telah menempatkan desa sebagai ujung tombak pembangunan, selain untuk kesejahteraan masyarakat dana desa juga guna meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat hal tersebut harus benar-benar di rasakan oleh masyarakat.
Akan tetapi hal tersebut tidak indah yang kita harapkan, yang ada malah muncul permasalahan-permasalahan di masyarakat terkait pengerjaan proyek yang di anggarkan oleh dana desa tersebut, seperti beberapa Wilayah Kabupaten Tangerang, terlihat Proyek betonisasi di desa pekayon RT.04/05 kecamatan sukadiri, di kecamatan Mauk, kecamatan Teluknaga, dan masih banyak di kecamatan wilayah kabupaten Tangerang dimana proyek tidak sesuai spesifikasi telah ditentukan, yang terkesan di jadikan ajang bisnis pihak ketiga.
“Ini menunjukkan lemahnya fungsi pembinaan dan pengawasan dari Pihak Kecamatan maupun pemerintah daerah. Selain hal dasar yang dilanggar oleh pemerintah desa tersebut juga diduga terdapat pelanggaran-pelanggaran lain dimana spesifikasi bangunan tidak sesuai dengan RAB yang ada yaitu dalam RAB menggunakan besi 16”mm namun fakta di lapangan besi yang digunakan berdiameter 12”mm. papan proyek tidak terpampang agregat pakai agregat campur tanah bekisting asal pasang peving blok tidak di bongkar yang seharunya di bongkar, membuat adonan beton pun memakai molen mini, besi dowel tidak di lakukan pelastik tidak puol di badan jalan, Sehingga dalam teknis pekerjaan diduga melakukan Mark Up anggaran. Ungkap Udin salah satu warga sukadir
ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh kerna itu , saya sebagai masyarakat meminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Satgas Dana Desa, Inspektorat Daerah Kabupaten Tangerag, Kepolisian, Kejaksaan Tinggi (Kejari) segera melakukan pemeriksaan semua pembangunan proyek yang ada Dikabupaten Tangerang, salah satunya Proyek betonisasi di desa pekayon RT.04/05 kecamatan sukadiri, di kecamatan Mauk. Ungkap Udin dengan nada kesalnya.(Suharya/Ateng)
















