Penabanten.com, Jakarta – Politisi PDIP Puan Maharani perlu memperkuat personal branding, bukan sekedar dikenal sebagai cucu proklamator maupun Ketua DPR.
“ Mbak Puan harus berani menerobos pandangan lama yang muncul tentang dirinya, sering dilihat normatif, ada keterbatasan sebagai Ketua DPR, lebih bergantung pada sosok atau trah keluarga, dia harus menunjukkan personal brandingnya secara pribadi.” kata Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya hari ini (5/5).
Selama ini masyarakat mengenal Puan sebagai keturunan Soekarno, prestasi dia semasa menjabat di Kabinet Kerja di tahun 2014-2019 dan sebagai Ketua DPR. Namun menurut Yunarto, Puan masih perlu terus turun ke masyarakat. “ Jadi dia harus berani berbicara tentang apa yang ada di lapangan, isu-isu terkini termasuk banyak turun di lapangan, bukan cuma dalam kapasitas sebagai ketua DPR. Dia harus datang sebagai kader PDIP dan mungkin dari situ kedekatan dengan masyarakat bisa lebih muncul. “ terang pria yang akrab disapa Mas Toto ini.
Puan sendiri beberapa waktu lalu sering mengadakan safari politik ke pesantren dan juga kantong-kantong NU. Dia meneruskan jejak persahabatan keluarga Soekarno dengan para pendukungnya di daerah. Puan menjadi sosok kunci dalam menggolkan UU TPKS yang menjadi tonggak sejarah di Indonesia. Puan dengan kapasitasnya, meminta pemerintah mendesak pemerintah menyelesaikan permasalahan minyak goreng yang terus berlarut.
Peta politik 2024 akan sangat menarik dengan trend serba digital dan kehadiran pemilih dari kalangan Milenial maupun Gen Z. “ Tantangan ketika masuk ke dunia digital dan dikuasai anak muda, pemilih 2024 isinya adalah millennial dan kita dalam era seperti itu kecenderungan pemimpin yang berasal dari bottom up bukan darah biru itu cenderung bisa lebih diterima anak muda.” sebut Mas Toto. Bukan cuma Puan saja, namun juga untuk Agus Harimurti Yudhoyono, anak dari mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (end)