Penabanten.com Tangerang – Pembangunan Infrastruktur betonisasi di kampung darangdan RT.04/03 kelurahan Balaraja kecamatan balaraja diduga tidak sesuai spesifikasiteknis.
( 6-6-2023 )
Pembangunan jalan ini bertujuan untuk memperlancar aktivitas masyarakat. Namun, pada pelaksanaannya justru banyak di temukan dugaan kecurangan serta pelanggaran aturan, diduga tidak sesuai harga satuan
dan tidak mementingkan kualitas dan kuantitas serta kesehatan Pekerja.
Hasil investigasi di lapangan, tinggi beton hanya 9 sampai 11 Centi Meter. Padahal bekisting yang di gunakan adalah bekisting dengan tinggi 15 Centimeter. Dan lebar badan jalan 2 meter. pemadatannya tidak di lakukan, pembersihan lokasi pun tidak dilakukan. Hal ini diduga keras ada indikasi kecurangan yang dilakukan oleh pihak kontraktor dengan meninggikan badan jalan untuk mengurangi material yang harus di tuangkan. Hal ini terjadi akibat tidak adanya pengawasan dari pihak terkait.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pun tidak di perhatikan. Pasalnya, di lokasi tampak pekerja tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan tidak menggunakan Hal ini terjadi akibat tidak adanya pengawasan dari pihak terkait.
Proyek betonisasi ini bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang tahun anggaran 2023 dengan jumlah anggaran Rp.70.000.000.” yang di laksanakan oleh CV.LANGLANG BUANA CEMERLANG.
Warga setempat inisial AL, menyayangkan proyek tersebut. Menurutnya, proyek depan musolah ini harusnya berkualitas tinggi, tapi kenapa dikerjakan asal dan berkualitas rendah.
“Saya senang dengan adanya pembangunan di wilayah kami, tapi kalau seperti ini kami sangat menyayangkan anggaran meskipun tujuh puluh juta bagi kami besar, sedangkan kualitasnya tidak maksimal. Kalau seperti ini ya bisa dibilang mencurangi masyarakat.” Ujar salah satu warga kepada awak media Selasa ( 6-6-2023 )
Saat awak media mencoba mau menghubungi pelaksana atau mandor namun para pekerja tidak mempunyai nomor Tlp pelaksana atau mandor.
Herman arab angkat bicara saat di temui diruangan kantornya, kalau pekerjaan di lihat dari data yang ada kalau di kerjakan seperti ini, diduga tidak sesuai kerangka Gambar pada RAB,Mark- UP anggaran dalam hal ini kami akan menyampaikan laporan dengan berkirim surat ke inspektorat, BPK. RI” Tandasnya Herma arab
Lanjut, awak media tanya pekerja, para pekerja mengatakan, bener pak saya ngga punya nomor pelaksana maupun mandor apalagi orang kelurahan Sama sekali ngga punya,” kata pekerja.
Sampai berita ini di terbitkan, belum ada pihak yang mengklarifikasi terkait dugaan kecurangan di kegiatan betonisasi tersebut.
( Ateng )