Penabanten.com, Kab. Tangerang – Tim Investigasi media penabaten akan menyambangi kantor Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) Kabupaten Tangerang untuk konfirmasi terkait beberapa pembangunan sekolahan yang diduga melakukan ketidak sesuaian dalam pengelolaan anggaran seperti terlihat di SMPN 2 Sukamulya yang dikerjakan dengan material asal-asalan bahkan material sisa pun dipakai.
Menurut keterangan pekerja yang ditemui oleh awak media penabanten.com terkait proyek pembangunan SMPN 2 Sukamulya yang memakai bahan material sangat tidak layak untuk bangunan sekolah dengan nilai anggaran sangat fantastis,pekerja mengatakan mau bagaimana lagi bahan yang ada hanya ini katanya.hal senada juga dikatakan pak UDI SUPRIYADI, S.Pd kepala sekolah SMPN2 Sukamulya”saya tidak tau pak kalau pakai matrial begitu,itu bangunan proyek dinas,lagian kan ada pelaksana proyek,tanyakan aja kemerka,sekolah hanya terima kunci;ungkap beliau saat dikonfirmasi melallui telephon selulernya
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah pihak Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kabupaten Tangerang tidak ada pengawasan atau diduga melakukan pembiaran serta kongkalikong dengan pihak pelaksana pekerja proyek pembangunan dibeberapa sekolah salah satu nya seperti yang terlihat di SMPN2 Sukamulya, di kerjakan CV.ELLA GEMILANG. yang mana DTRB Kabupaten Tangerang telah menganggarkan ke setiap sekolahan mulai tingkat SDN dan SMPN untuk peningkatan mutu dan kualitas dunia pendidikan khusus nya dikabupaten tangerang, salah satunya di pembanguan sekolahan untuk,Trk, Rehab, Suntik namun sangat disayangkan anggaran sebesar itu banyak ketidak sesuaian dengan material belum lagi diduga ada beberapa item material yang tidak sesuai
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal tersebut menjadi pertanyaan besar, maka dari itu wartawan Penabanten.com akan menyabangi kantor DTRB Kabupaten Tangerang untuk meminta konfirmasi serta klarifikasi kepada pejabat terkait
Sangat disayangkan pihak DTRB Kabupaten Tangerang yang diberi mandat pengawasan serta melaksanakan pekerjaan pembenahaan dan perbaikan infrastruktur bangunan sekolah, kurang melaksanakan fungsi nya dilapangan,hal tersebut menjadi pertanyaan besar media penabanten.com,hingga berita ini diterbitkan belum ada klarifikasi dari Dinas terkait. (Benny)