Penabanten.Com, Bogor – Pasca Pemilu 2019 ajakan untuk rekonsiliasi ditujukan oleh sejumlah elemen mahasiswa melalui dialog publik dan dialog kebangsaan.
Mahasiswa sebagai agen of change dinilai dapat mempengaruhi kalangan muda untuk menghentikan perselisihan yang terjadi pasca Pemilu termasuk mengajak masyarakat untuk merkatkan kembali persatuan dan kesaatuan.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Pengurus Caabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor, Turmuni Hudri, saat menjadi pembicara pada kegiatan Seminar Nasional di Universitas Ibnu Khaldun di Jl. Sholeh Iskandar, Kedung Badak, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/6/2019) kemaren.
“Pemilu 2019 sudah usai, saatnya Masyarakat Indonesia bersatu, mahasiswa harus berperan,” kata Turmuni seperti rilis yang diterima Redaksi, Kamis (27/6/2019).
Baca Juga : Puskesmas Jawilan Lomba Balita Sehat Mencetak Generasi Yang Sehat, Cerdas Dan Kuat
Ia menuturkan, banyak sekali dinamika yang mengakibatkan sesama anak bangsa berbeda paham mengenai suasana politik tanah air. Padahal, ucap dia, yang paling pentig dari politik adalah saling membantu dan bersatu agar keluar dari segala persoalan. Bukan saling mencaci apalagi membenci.
“Di Bogor suasana itu sangat kentara, bahkan maaf gara gara politik saudara jadi musuh,” tuturnya.
Mahasiswa Ibnu Khaldun ujar dia harus segera mengambil sikap dengan berbagai upaya. Agar masyarakat ada yang memediasi terkait dengan pemahaman yang keliru soal Pemilu 2019.
Sementara itu, Komisoner Bawaslu Kota Bogor Ahmad Fathoni, mengatakan semua rangkaian Pemilu 2019 diawasi dengan optimal oleh Bawaslu. Menurutnya, kegiatan itu dilakukan agar Pemilu 2019 berjalan dengan aman dan kondusif.
“Dalam pemilu ini siapapun harus berjiwa ksatria, untuk menerima kekalahan, karena ini hanyalah sebuah kompetisi,” katanya.
(Red)