Nenek Satipah, Sebatang Kara Tinggal Di Gubuk Yang Reyot

Kamis, 22 Oktober 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penabanten.com, Bandung – Serang Gubuk reyot, yang sudah tidak layak huni ini adalah tempat tinggal Nenek Satipah,100 tahun. Terletak di Kampung Julang RT.012 RW.003 Desa Pengawinan Kecamatan Bandung Kabupaten Serang-Banten.

Ketika ditemui Nenek tua renta ini hidup sebatang kara, disebuah gubuk reyot yang pengap, gelap didalamnya acak-acak tanpa tertata, menyatu tempat tidur dan dapur tempat memasak yang menggunakan kayu bakar.

Menurut penuturan Sarti tetangga yang bersebelahan rumah dengan Nenek Satipah. Dia hidup sebatang kara suaminya sudah lama meninggal dunia. Anak satu-satunya sudah meninggal dunia, sehingga tinggal sendiri, menempati gubug berukuran 4×3 m dalam keadaan rapuh dan sewaktu sewaktu dapat mengancam keselamatan jiwanya.

Sarti, tetangganya menjelaskan, nenek ini umurnya kurang lebih 100 tahun, hanya tinggal sendiri di gubuk itu, makan juga hanya dari belas kasihan tetangga, “Beliau hidup sebatang kara, tidak ada keturunan”, ujarnya Rabu 21/10/20.

Ibu ade tetangga lainnya mengatakan, padahal rumahnya sudah sering di foto petugas desa, seperti hendak mendapat bantuan Rutilahu. “Tapi sampai sekarang ga ada bantuan, alasannya karna nenek Satipah tidak ada penerusnya”, ujar ibu Ade.

Dikatakan juga, selama masa pandemi covid, nenek Satipah hanya mendapat bantuan beras sembako dua kali @10 kg. “Selama ini tidak pernah dapat bantuan apa apa lagi”, tuturnya.

Dalam pantauan awak media nenek satipah yang sudah tua renta dan hidup sebatang kara, perlu mendapatkan perhatian kita semua, baik pemerintah maupun swasta, terlebih pemerintah setempat khusus nya Kepala Desa Pengawinan. Agar kehidupannya dapat lebih baik dan terlepas dari keprihatinan. Tegas Ade kepada awak media.

Diharapkan melalui pemberitaan ini ada perhatian para dermawan maupun pemerintah setempat, dalam meringankan beban hidup Nenek Satipah.

Liputan : Haris Ranau
Media online penabanten.com
Rabu, 21 Oktober 2020

Berita Terkait

Peredaran Obat Keras di Banten Mengkhawatirkan
Dugaan Intimidasi Terhadap Jurnalis di RSUD Balaraja Kembali Mencederai Kebebasan Pers
Pemerintah Didesak Ambil Langkah Tegas Atasi Penyelewengan Solar Bersubsidi yang Rugikan Negara
Beredar Video Pencurian Sepeda Motor Berulang, Warga Minta Peningkatan Keamanan dan Penyelidikan Tuntas
Desakan Transparansi Ekspor, Impor, dan Pengembalian Aset Korupsi: Rakyat Mempertanyakan Kinerja Legislatif
“Zuliyanto Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Muhammad Najib Hamas sebagai Ketua DPW PKS Banten”
Maraknya Gudang Oli Palsu di Dadap Meresahkan, Aparat Diminta Bertindak Tegas!
Dugaan Pemblokiran Nomor Wartawan oleh Kapolsek Pakuhaji di Tengah Isu Peredaran Obat Keras

Berita Terkait

Selasa, 5 Agustus 2025 - 08:15 WIB

Peredaran Obat Keras di Banten Mengkhawatirkan

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 17:22 WIB

Dugaan Intimidasi Terhadap Jurnalis di RSUD Balaraja Kembali Mencederai Kebebasan Pers

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 14:52 WIB

Pemerintah Didesak Ambil Langkah Tegas Atasi Penyelewengan Solar Bersubsidi yang Rugikan Negara

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 01:23 WIB

Beredar Video Pencurian Sepeda Motor Berulang, Warga Minta Peningkatan Keamanan dan Penyelidikan Tuntas

Sabtu, 26 Juli 2025 - 11:15 WIB

Desakan Transparansi Ekspor, Impor, dan Pengembalian Aset Korupsi: Rakyat Mempertanyakan Kinerja Legislatif

Jumat, 25 Juli 2025 - 08:18 WIB

“Zuliyanto Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Muhammad Najib Hamas sebagai Ketua DPW PKS Banten”

Kamis, 24 Juli 2025 - 08:07 WIB

Maraknya Gudang Oli Palsu di Dadap Meresahkan, Aparat Diminta Bertindak Tegas!

Selasa, 22 Juli 2025 - 13:03 WIB

Dugaan Pemblokiran Nomor Wartawan oleh Kapolsek Pakuhaji di Tengah Isu Peredaran Obat Keras

Berita Terbaru

kabupaten Serang

Baznas Kabupaten Serang Terima Bantuan Mobil Ambulans dari PNM

Minggu, 31 Agu 2025 - 17:00 WIB