Penabanten.com – Kabupaten Serang,
Disampaikan Tokoh Masyarakat yang didampingi Anggota BPD undar Andir hari ini di Kantor Desa Undar Andir (Sel/14/12) bahwa telah terjadi dugaan jual beli Tanah Bengkok/Tanah Desa milik masyarakat Undar Andir Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang Banten (Selasa, 14/12/2021)
Kehadiran awak media gabungan pada hari Selasa Jam 11.30 ini tanggal (14/12) bersama Tokoh masyarakat dikantor Desa Undar Andir namun, disayangkan Kepala Desa Undar Andir tidak berada dikantornya, Saat dicomfirmasi melalu Wa Sedang berada Diluar.
Secara detail Ustadž Kosasih menyampaikan kronologis dugaan terjadi nya jual beli Tanah Bengkok Desa undar Andir
“Sekitar 14 hari lalu telah terjadi dugaan penjualan tanah bengkok (tanah milik desa-red) oleh inisial AWR, luas nya sekitar 500 meter persegi yang berada di sekitaran bantaran Sungai Ciujung, sudah terjadi transaksi, sudah dibayar yang di duga difasilitasi Kepala Desa Undar Andir, saat pembebasan nya dua minggu lalu”ungkapnya yang dibenarkan salah seorang anggota BPD
Lebih lanjut nya Ustadž Kosasih mengatakan “sepengatahuan saya AWR tidak memiliki sebidang tanah di sekitar itu, itu Mutlak Tanah Bengkok, sudah di jual dengan total uangnya Rp.100.5000,_” ucapnya sembari memperlihatkan photo copy Letter C dikediaman salah seorang warga setempat
Ditempat yang berbeda, dengan sumber yang terpercaya yang berinisial BY juga senada senada mengatakan, “tanah bengkok itu sudah di jual tanpa ada musyawarah, baik dengan tokoh masyarakat maupun segenap elemen masyarakat, hingga sampai saat ini belum ada kejelasan sikap dari pihak Kades” terangnya.
BY juga berharap, Informasi yang sudah merebak dan telah diketahui banyak pihak prihal dugaan Jual Beli Tanah Bengkok mesti segera di klarifikasi, “sudah diketahui banyak pihak, di jual oleh AWR yang difasilitasi Kades” tertegasnya.
Secara bersama-sama, awak media dan sejumlah tokoh masyarakat langsung meninjau lokasi tanah bengkok yang berada disekitar bantaran Sungai Ciujung (14/12/2021), sangat disayangkan hingga berita ini diterbitkan, Kepala Desa Undar Andir belum dapat diwawancarai secara langsung (Rižka)