Penabanten.com, Pandeglang – Kepala sekolah SDN Negeri Sumurlaban 1 Kecamatan Angsana Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, diduga kurang transparan dalam pengelolaan Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Selasa (16/02/2025).
Sebagai bentuk transparansi dalam penggunaan Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) tertuang dalam peraturan pemerintah yang diamanahkan dalam undang-undang No 14 tahun 2008 Tentang keterbukaan informasi publik.
Dalam setiap rencana penggunaan Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) semestinya harus dirapatkan dulu dengan semua dewan guru dan setelah Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) tersebut di realisasikan pihak sekolah harus menuangkan dalam papan Informasi sebagai bentuk transparansi penggunaan Dana Bos.
Namun sangat disayangkan hasil pantauan Awak di SDN Negeri Sumurlaban 1 tidak terlihat catatan di papan informasi tentang penggunaan dana bos sehingga disinyalir kurang transparan dalam penggunaan dan Alokasi Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
Sementara saat hendak dikonfirmasi terkait indikasi tidak transparan dalam penggunaan Dana Bos, Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah SDN Neggri Sumurlaban 1 tidak ada ditempa, tidak mau di temui – red

Adanya dugaan tersebut Gabungan Aktivis Ormas Media Online Pandeglang Selatan (GAOMOPS) Aan Andrian kordinator lapangan minta Aparat Penegak Hukum turun dan cek sekolah tersebut Karana Terindikasi KKN.
” Saya minta kepala sekolah SDN sumurlaban 1 kooperatif dan transparan dalam menjalankan amanahnya, dan saya juga minta kepala sekolah ketika di mintai keterangan atau konfirmasi temen-temen aktivis dan wartawan harus kooperatif jangan malah terindikasi menghindar ” tegasnya.
Bukan hanya itu saja Aan Andrian juga akan melayangkan surat Audensi kepada Dimas terkait. tambahnya.
Guna melengkapi pemberitaan awak media mencoba menanyakan kepada salah seorang Ops SDN Sumurlaban 1 melalui pesan whatsapp silakan ke pak kepsek aja singkatnya .
” Silahkan ke pak kepsek aja ” pesan singkatnya via WhatsApp.
Sampai berita ini ditayangkan Kusnadi selaku kepala sekolah belum memberikan hak jawab dan klarifikasinya
(Ron)