Penabanten.com,Kabupaten Tangerang – Lagi – lagi telah terjadi pelecahan terhadap wartawan kali ini SMPN 2 Jayanti yang terletak di dua desa kecamatan jayanti yaitu desa dangdeur dan desa pangkat kecamatan jayanti bentuk arogansi dan pelecehan terhadap wartawan yang ingin mengkonfirmasi ke kepala sekolah terkait temuan nya mendapat penolakan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Jayanti pada senin siang (04/01/2021).
(Mul) Seorang awak media dari salah satu media online yang hendak Konfirmasi ke kepala sekolah terkait temuan nya mendapat penolakan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Jayanti dengan alasan sibuk kepsek tersebut menolak untuk di temui melalui penjaga sekolah.
Jika sekedar alasan sibuk mungkin media masih bisa memaklumi nya, tapi melalui penjaga sekolah,Kepsek tersebut berpesan ” kalau mau ngopi silahkan tapi maaf gak bisa ngasih ongkos ” itulah ucapan yang di amanatkan kepsek melalui penjaga sekolah nya.
Kalimat ” maaf gak bisa kasih ongkos ” itu sama saja telah merendahkan awak media dan itu sudah salah satu sifat arogansi yang dikeluarkan seorang kepala sekolah yang berpendidikan terkecuali ucapan itu terlontar langsung secara berhadapan antara kepsek dan awak media nya, konotasi gak bisa kasih ongkos itu berarti awak media setiap datang ke sekolah selalu minta ongkos ke kepsek.
Sebenar nya maksud media hanya sebatas konfirmasi terkait rekaman vidio minggu lalu, pada waktu itu media mendapati para siswa yang berjumlah puluhan orang sedang berkerumun tanpa satupun dari siswa tersebut yang memakai masker, padahal dalam masa pandemi Covid sekarang ini memakai masker adalah kewajiban yang di anjurkan oleh Protokoler Kesehatan.
Maksud media yang ingin Konfirmasi terkait vidio itu di tolak mentah mentah oleh kepsek adalah suatu jawaban jika di Sekolah itu tidak menerapkan Prokes bagi siswa nya
Fras