Penabanten.com, Tangerang Selatan, Banten – Seorang kuli bangunan bernama Yogi mengaku mengalami tindak penganiayaan dan intimidasi berat oleh lima orang yang diduga oknum kepolisian di lokasi pembangunan kantor PT Nusa Raya Cipta Tbk, Kawasan BSD Grand Boulevard, BSD City, Tangerang Selatan, Banten.
Peristiwa yang terjadi di tempat istirahatnya ini meninggalkan trauma, di mana ia dianiaya, dipukuli, dan diancam dengan senjata api agar mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya.
Kronologi Penganiayaan dan Intimidasi
Yogi menceritakan, insiden bermula ketika lima orang tak dikenal yang mengaku sebagai polisi tiba-tiba memasuki lokasi proyek dan mendatangi tempat istirahatnya. Tanpa peringatan, salah satu oknum langsung menodongkan senjata api ke arahnya.
ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT
Intimidasi fisik pun terjadi. Kepala Yogi dibenturkan ke lantai kontainer, ia diringkus, dipukuli, dan dipaksa untuk mengaku. Bahkan setelah tergeletak, ia mengaku masih ditendang wajahnya.
“Kalau tidak mengaku saya akan ditembak,” kata Yogi menirukan ancaman oknum polisi tersebut.
Mendapat ancaman tersebut, Yogi menjawab, “Silakan tembak saya, saya tidak bersalah, tidak tahu apa-apa.”
Meskipun Yogi menolak untuk mengakui, oknum polisi tersebut tidak menembaknya. Namun, pemukulan tetap dilanjutkan di bagian perut dan muka hingga Yogi kembali tergeletak.
Oknum polisi itu lalu memintanya bangun, menuduhnya pura-pura pingsan, dan menanyakan tempat tinggalnya.
Selanjutnya, Yogi dibawa ke rumah kontrakannya yang tidak jauh dari lokasi kerja. Sepanjang perjalanan, ia mengaku terus mendapatkan pukulan. Setibanya di kontrakan, oknum polisi itu meminta kunci motor sambil berulang kali memukuli Yogi. “Saya tidak ada motor,” jawab Yogi.
Meskipun tidak diberikan kunci, oknum polisi tetap masuk dan menggeledah kontrakan Yogi, namun tidak menemukan barang bukti apapun yang mereka cari. Meski demikian, Oknum Polisi itu tetap mengancam dengan senjata agar Yogi mengaku pernah mencuri motor. Yogi tetap bersikukuh tidak mengaku.
Setelah dari kontrakan, Yogi dibawa berkeliling kawasan BSD. Ia kemudian dikembalikan ke area dekat tempat kerjanya, namun diturunkan di tengah jalan sebelum sampai ke lokasi proyek. Merasa tidak kuat menahan sakit, Yogi pun memilih langsung pulang ke kontrakan.
Sorotan terhadap Institusi Kepolisian
Hingga berita ini diterbitkan, identitas lima orang yang diduga oknum polisi tersebut belum terkonfirmasi oleh wartawan.
Peristiwa yang dialami oleh Yogi, seorang kuli bangunan, ini dikhawatirkan mencoreng citra institusi kepolisian.
Hal ini menjadi cerminan buruk, padahal jargon yang diusung oleh kepolisian adalah “POLRI UNTUK MASYARAKAT”.
















