Penabanten.com, Serang – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah memastikan seluruh bangunan yang terdampak tsunami Selat Sunda akan dibangun kembali oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. Hal itu, ditegaskan Tatu saat menghadiri Karya Bhakti Kodim 0623/Cilegon di Desa Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Kamis (07/2/2019).
Tatu menjelaskan, objek sasaran yang akan dilaksanakan untuk pembangunan pasca tsunami di Kabupaten Serang yakni 39 rumah dan 251 warung. “Pembangunan lima unit rumah di Desa Karang Suraga dan 34 unit di Desa Bulakan. Diantaranya ada 20 unit yang dipindahkan dari pinggiran pantai,” kata Tatu. Turut hadir, Dandim 0623 Cilegon Letkol Armed Rico Ricardo Sirait dan Kepala Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman Kabupaten Serang Irawan Noor.
Ia menambahkan, 33 warung yang akan dibangun terdapat di Desa Pasauran. Sedangkan, 71 warung di Desa Bulakan dan 147 warung di Desa Karang Suraga masih menunggu penetapan dan persetujuan lokasi yang akan digunakan oleh penerima manfaat. “ Kurang lebih anggaran yang digunakan ini sebesar Rp6 miliar dari dana APBD Kabupaten Serang,” imbuhnya.
Baca Juga : Bupati Serang : Paling Penting Efisiensi Anggaran
Selain itu, Tatu juga mengapresiasi Kodim 0623/Cilegon yang terus membantu Pemkab Serang dalam menangani korban tsunami dari awal terjadinya bencana sampai pemulihan secara maksimal. “Prajurit TMI tanpa lelah sejak H+1 membantu proses rehabilitasi dan rekonstruksi korban tsunami di Kecamatan Anyer dan Cinangka,” tuturnya saat memberikan sambutan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Serang, Irawan Noor mengatakan, bangunan korban yang akan diperbaiki juga melibatkan pihak Kodim 0623/Cilegon dan masyarakat sekitar. “ Kita sudah terbiasa saat melakukan perbaikan rumah tidak layak huni, sebelumnya juga melibatkan pihak Dandim dan masyarakat untuk gotong royong agar anggaran dimaksimalkan untuk korban,” kata Irawan.
Irawan berharap, melalui kegiatan karya bhakti TNI dapat memulihkan kondisi sosial ekonomi masyarakat serta industri pariwisata Kabupaten Serang yang terkena dampak bencana tsunami. “Rinciannya, rumah berukuran 5×7 Meter persegi dan seluruh bentuk bantuan yang kami berikan yaitu fisik bangunan saja hingga menjadi rumah yang layak seutuhnya,” ujarnya. (Man)