Aktivis FPR Minta Pengawasan Dinas Pertanian, Proyek JUT Makmur 2 Desa Parungkokosan

0
0

penabanten.com, Pandeglang – Jalan usaha tani atau jalan pertanian merupakan prasarana tranportasi pada kawasan pertanian (tanaman pangan, holtikultura, perkebunan rakyat dan peternakan) untuk memperlancar mobilisasi alat dan pertanian, pengangkutan sarana produksi menuju lahan pertanian, dan mengangkut hasil produk pertanian dari lokasi lahan.

Namun apa yang terjadi, pembangunan Perkerasan Jalan Usaha Tani (JUT) Kelompok Makmur 2 yang berada di Desa Parungkokosan Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang provinsi Banten diduga amburadul dan tidak sesuai spesifikasi Pasalnya, kegiatan jalan usaha tani yang seharusnya menggunakan matrial batu belah terlebih dahulu baru menggunakan batu scrop di lokasi kegiatan tidak terlihat material  batu belah namun hanya pasangan batu kecil /scrop saja.kata Aan Andrian Aktivis FPR (Front Pendamping Rakyat) juga meminta kepada dinas terkait agar mengawal jalanya pembanguan tersebut karna menurut Aan anggaran yang di gelontorkan cukup lumayan besar mencapai  Rp. 200.000.000.( Dua ratus juta rupiah).

” Bangunan Perkerasan jalan usaha tani yang berada di desa Parungkokosan yang di kerjakan kelompok tani Makmur 2 ini saya menduga pemasangan batu belah tidak terlihat melainkan langsung menggunakan batu scrop saja, saya juga sudah cek lokasi dan saya ukur ketebalanya juga menurut saya itu tidak sesuai padahal ini baru tahap pertama pencairan  saya berharap kepada dinas pertanian kabupaten Pandeglang yang berkompeten agar bisa mengawal jalanya pembangunan tersebut umumnya di kecamatan cikeusk khususnya di desa Parungkokosan karna jujur saya khawatir akan terjadi mar’up apabila tidak ada pengawasan ” Ucap Aan, Jum’at 20/09/2024.


Hasil pantauan media di lokasi, awal pekerjaan hingga ada yang sudah selesai kurang lebih 400 meter ini diduga kuat pekerjaannya asal jadi dan terkesan dikerjakan terburu-buru.

Sementara Iri ketua kelompok tani Makmur 2 sekaligus pengelola kegiatan JUT ketika di konfirmasi selalu menghindar dan tidak mau ditemui di tlp via WhatsApp tetap tidak ada jawaban, sampai di terbitkanya berita ini.

(Ron)

Tinggalkan Balasan