Viral Video Staf Desa Jenggot Abaikan Protokol Kesehatan

0
538

Penabanten.com , Tangerang – Viralnya video salah satu Staf Desa Jenggot kecamatan Mekar Baru Kabupaten Tangerang ditengah – tengah warga didalam ruangan dimasa pandemi covid 19 ini sambil merokok dan menunjuk – nunjuk dan berintonasi nada suara tinggi kepada masyarakat yang datang kekantor desa jenggot kecamatan mekar baru untuk menanyakan bantuan covid 19 kemarin siang. Selasa (16/06/2020)

Salah satu warga desa jenggot yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada wartawan penabanten.com kami datang bersama masyarakat lainya desa jenggot kecamatan mekar baru ingin menanyakan bantuan covid 19 yang akan turun kemarin siang ” kok sudah tahap dua sedangkan tahap satu saja kami belum dapat bantuan dengan rata apapun kami gak tau itu bantuan dari mana yang akan turun tahap 2 ini, kami sebenarnya hanya mau ketemu pak lurah untuk menjelaskan kepada warga nya tapi kami malah ketemu dengan salah satu staf desa dari desa jenggot tersebut , Staf desa tersebut menyuruh kami masuk kedalam ruangan, setelah diruangan kami masyarakat sangat menyayangkan sifat dan sikap dari staf desa tersebut pak sambil merokok dan menunjuk – nunjuk kepada kami dengan suara keras padahal mereka tau disitu banyak warganya yang membawa anak kecil dan yang kami takutkan juga staf desa tersebut tidak memakai protokol kesehatan seperti masker saat berbicara kepada masyarakat yang hadir”.

Kadinkes kabupaten Tangerang Dr.Desriana Dinardianti mengatakan ” sangat menyayangkan staf desa tersebut melakukan hal tindakan tidak patut di contoh merokok dan tidak menggunakan masker diera pandemi covid 19 ini padahal dia tau disana banyak ibu-ibu yang membawa anak-anak kecil pastinya asap kebul rokok tersebut akan menganggu kesehatan yang ada didalam pertemuan tersebut baik anak kecil dan ibu-ibu yang hadir dan tidak menggunakan masker juga suatu kesalahan besar dan fatal Menurut saya karena akan efeknya jelek,kita gak tau staf desa tersebut apakah dalam keadaan sehat atau terjangkit virus atau tidak seharusnya pihak desa tersebut memiliki pemahaman dan pemikiran tentang pandemi ini dan kesehatan lainya”.

Sampai diberitakan pemberitaan ini belum ada konfirmasi terkait dari pihak desa maupun kecamatan setempat.(Frs/Red)

Tinggalkan Balasan