Sebanyak 331 Warga Cigondang Terima Kartu BPNT

0
307

Penabanten.com, Pandeglang – Sejumlah 331 warga masyarakat Desa Cigondang Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang, menerima Kartu Keluarga Sejahtera Bantuan Pangan Non Tunai (KKS BPNT ) dari Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang, Sabtu, (06/07/19).

Acara pembagian KKS BPNT yang dihadiri oleh Kepala Desa Cigondang Cepi Suteja, TKSK Kecamatan Labuan Ahnan, perwakilan Bank BTN dan perwakilan Dinsos Kabupaten Pandeglang, turut dihadiri ratusan warga penerima manfaat.

“Hari ini saya mengantar ratusan warga penerima KKS BPNT Desa Cigondang, untuk menerima pembagian kartu ATM sebagai pengganti pemberian rastra yang setiap bulannya diberikan. Adapun untuk teknis cara pengambilannya, akan diatur kemudian oleh Dinas Sosial,” ucap Ahnan.

“Nantinya, warga penerima manfaat bantuan sosial berupa beras rastra, tidak akan menerima beras didesa lagi, tapi akan diberikan dalam bentuk lainnya yang tempatnya pun akan ditentukan oleh Dinas Sosial kemudian,” tambahnya.

Naca Juga : Hari Bhayangkara ke 73, Polres Pandeglang Gelar Turnamen Tenis Meja Polres Pandeglang Cup 2019

Ditempat yang sama, Kepala Desa Cigondang, Chepi Suteja menambahkan, sebelumnya warga sudah diberitahukan melalui ketua Rukun Tetangga (RT) setempat mengenai akan adanya program baru bernama BPNT, yang merupakan penggantian program Beras Rastra. Hal ini harus disosialisasikan, mengingat, program BPNT caranya lebih modern, yaitu dengan menggunakan kartu.

“Dalam acara sosialisasi ini, warga masyarakat jadi mengetahui, dan mendengar langsung melalui penjelasan dari Dinas Sosial Kabupaten, akan adanya penggantian program penyaluran beras rastra, menjadi BPNT. Setelah sebelumnya, melalui ketua RT warga telah diberikan sosialisasi awal akan hal ini. Dan hari ini, adalah bentuk realisasi dari rencana tersebut,” tambahnya.

Menurutnya, apapun bentuknya sebuah program, mekanismenya harus lebih mempermudah warga sebagai penerima manfaat dalam pelaksanaannya. Jangan sampai, warga dibuat bingung cara bagaimana pembuatan kartu.

“Yang terpenting adalah, caranya lebih mudah dalam menerima bantuan. Jangan sampai, masyarakat dibuat bingung dengan adanya kartu pengganti Rastra,” tutupnya. (Do/M4n).

Tinggalkan Balasan