Polemik Penyaluran Bansos Beras di Desa Kaduhauk: Sinyal Tak Tepat Sasaran?

Sabtu, 26 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penabanten.com, Lebak – Proses pendataan ulang penerima bantuan sosial (bansos) oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Kaduhauk, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, memicu kontroversi.

Sejumlah warga menyatakan ketidakpercayaan terhadap hasil pendataan tersebut, terutama setelah penyaluran bansos beras ketahanan pangan oleh Perum Bulog pada Jumat (25/7/2025) di kantor pemerintahan desa.

Keresahan muncul karena banyak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dinilai layak justru tereliminasi dari daftar penerima.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebaliknya, beberapa individu yang secara ekonomi tergolong mampu, masih terus menikmati bantuan tersebut. “Saya mau tahu alasannya apa, jangan-jangan ada permainan antara penerima dan pendamping,” ungkap salah seorang warga yang keberatan dengan kondisi ini.

Betri (TKSK) Kecamatan Banjarsari menjelaskan bahwa pengurangan kuota KPM adalah dampak dari sensus ekonomi yang dilakukan pendamping PKH untuk pengalihan data ke DTSEN.

Namun, penjelasan ini belum sepenuhnya meredakan kekecewaan warga.
Di sisi lain, Roup, pendamping PKH, mengklarifikasi perannya yang terbatas pada monitoring penyaluran. “Punten bapak untuk bansos pangan beras kita tau kita hanya di tugaskan monitoring aja dan untuk penyalurannya itu di tugaskan kepada perum bulog,” ujarnya.

Pernyataan dari pihak terkait ini menyoroti kompleksitas dalam penyaluran bansos dan pentingnya akurasi data. Ada kekhawatiran serius jika terdapat manipulasi data yang dilakukan oleh oknum pendamping PKH demi kepentingan pribadi, sehingga merugikan KPM yang benar-benar membutuhkan.

Dinas Sosial Kabupaten Lebak didesak untuk segera melakukan kroscek ke Desa Kaduhauk. Sosialisasi mengenai perubahan data dari DTKS ke DTSEN yang menyebabkan pengurangan jumlah penerima bansos juga perlu dilakukan secara menyeluruh kepada KPM.

Apabila ditemukan adanya konspirasi atau permainan kotor yang menguntungkan pihak-pihak tertentu dan merugikan penerima manfaat yang semestinya, Dinsos diharapkan mengambil langkah tegas

Berita Terkait

HUT KNPI Ke-52 Berkolaborasi dengan PUKAT NUSANTARA  Mengadakan Kegiatan Sosial Sunat Massal
Warga Pagintungan Tolak Tambang Tanah Merah Ilegal, Pertanyakan Sikap Penegak Hukum
Langkah Polri Dukung Percepatan Pembentukan Koprasi Merah Putih
ASDP Perketat Penggunaan Tiket Online via Ferizy Demi Keselamatan dan Anti-Percaloan
Pemkab Tangerang Turun Tangan Atasi Banjir Pakuhaji Meski Kewenangan BBWS
Pemkot Tangsel Bedah Jalan Griya Loka Raya: Dibetonisasi hingga 4,2 Kilometer
200 RTLH di Serang Direhabilitasi: Program Prioritas 100 Hari Kerja Bupati
SMP/SMK YANUBA Gelar Sosialisasi Pencegahan Bullying Bersama Polsek Cikedal

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 19:08 WIB

HUT KNPI Ke-52 Berkolaborasi dengan PUKAT NUSANTARA  Mengadakan Kegiatan Sosial Sunat Massal

Sabtu, 26 Juli 2025 - 17:52 WIB

Warga Pagintungan Tolak Tambang Tanah Merah Ilegal, Pertanyakan Sikap Penegak Hukum

Sabtu, 26 Juli 2025 - 14:31 WIB

Langkah Polri Dukung Percepatan Pembentukan Koprasi Merah Putih

Sabtu, 26 Juli 2025 - 11:41 WIB

Pemkab Tangerang Turun Tangan Atasi Banjir Pakuhaji Meski Kewenangan BBWS

Sabtu, 26 Juli 2025 - 11:20 WIB

Pemkot Tangsel Bedah Jalan Griya Loka Raya: Dibetonisasi hingga 4,2 Kilometer

Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:25 WIB

Polemik Penyaluran Bansos Beras di Desa Kaduhauk: Sinyal Tak Tepat Sasaran?

Sabtu, 26 Juli 2025 - 00:02 WIB

200 RTLH di Serang Direhabilitasi: Program Prioritas 100 Hari Kerja Bupati

Jumat, 25 Juli 2025 - 13:40 WIB

SMP/SMK YANUBA Gelar Sosialisasi Pencegahan Bullying Bersama Polsek Cikedal

Berita Terbaru