Polemik Karang Taruna Kabupaten Tangerang Kian Memanas,Jangan Ajarkan Organisasi Ini Kearah Politik

0
117

Penabanten.com,Kabupaten Tangerang – Gonjang – ganjing serta Polemik di tubuh Karang Taruna (Katar) Kabupaten Tangerang, hingga kini masih saja menuai tanda tanya besar dan tak kunjung usai, tentunya hal ini harus segera diselesaikan, karena jika segera di urai benang merahnya akan terus berimbas terhadap kepengurusan Karang Taruna di berbagai Kecamatan di Kabupaten Tangerang.Kamis (14/01/2021)

Polemik ini diawali Pasca Temu Karya Daerah Karang Taruna Kabupaten Tangerang dan juga pelantikan M.Hasan PM pada bulan Desember lalu, terus bergulir.

Hal ini di ungkapkan langsung oleh Ketua Karang Taruna Kecamatan Sukamulya, H. Retno Juarno kepada awak media,”Bila memang sudah tidak mampu memimpin sebuah organisasi Plat Merah, lebih baik mundur saja, jangan jadikan organisasi sosial ini sebagai barang dagangan politik,” tegas Retno kesal.

H.Retno Juarno, akibatkan kurang dan gagal pahamnya seorang pimpinan Katar Kabupaten Tangerang tentang managemen sebuah organisasi,“Salah satunya contohnya adalah belum pernah adanya agenda rapat kerja yang merumuskan sebuah program kerja organisasi,”

Retno menambahkan juga “Logikanya saja apakah dalam menyusun sebuah kepengurusan organisasi hanya dengan “Cap Tonggong” saja atau memang melalui mekanisme yang sesuai aturan, coba cermati,”Ini Aneh,” banyak sesama anggota pengurus di tingkat Kabupaten pun belum pernah sama sekali bertemu dengan kami para anggota pengurus tingkat Kecamatan.

Lebih lanjut, kami para pengurus di tingkat Kecamatan yang berjumlah 29 saja belum ada pembinaan dari Katar Kabupaten Tangerang, bagaimana mungkin nantinya kami mampu memberikan pembinaan ke tingkat Desa yang jumlahnya lebih besar dengan 274 Desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Tangerang,” paparnya kesal

“Harusnya saat ini lebih baik para pengurus Katar Kabupaten fokus dalam menentukan progam kerja sehingga tidak menimbulkan polemik berkelanjutan yang akhirnya menjadi sebuah konflik dan mosi tidak percaya di berbagai pengurus tingkat Kecamatan,”ucapnya

Ironisnya menurut H.Retno Juarno, beberapa hari lalu mendapatkan berita dan informasi terkait adanya sebuah forum Katar tingkat Desa yang dibentuk sendiri oleh Ketua Katar Kabupaten (red.M. Hasan PM) tanpa melalui koordinasi dengan Ketua Katar Kecamatan juga pengurus yang lain.

“Ini apa – apa an, sama saja ini tidak menghargai adanya kepengurusan di tingkat Kecamatan, jika”Sekarep dewex” padahal Ketua Kabupaten itu sebelumnya di pilih oleh kami – kami ini pengurus tingkat kecamatan,” terang H. Retno.

Apa mungkin sebuah organisasi itu, semua keputusan tanpa Musyawarah terlebih dahulu, dapat diputuskan sendiri atau ABB (Asal Bapak Berkenan), itu namanya Politik dagang sapi,”pungkasnya

Tinggalkan Balasan