penabanten.com, Lebak – Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Komisariat Washilatul Falah Rangkasbitung Kabupaten Lebak, santuni anak yatim di bulan Muharam ini, santunan tersebut digelar secara simbolis, bertempat di Pondok Pesantren Daarul Mubtadiin, Kampung Neglasari, Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Sabtu (5/9/2020).
Madsari selaku Ketua Pelaksana kegiatan tersebut mengatakan, selain acara santunan, pihaknya juga mengadakan kegiatan perlombaan, seperti Lomba Adzan, Tilawatil Qur’an, Hifdzul Qur’an, dan Tari Islami, yang mana hal tersebut masuk kedalam program kerja departemen kerohanian organisasi.
ADVERTISEMENT


SCROLL TO RESUME CONTENT
“Semoga kegiatan ini menjadi agenda rutin, yang bisa dilanjutkan kedepannya oleh generasi penerus, meski untuk kali ini hanya dilakukan secara simbolis, hal ini semata-mata untuk menghindari kerumunan, sebab ini bagian dari kepatuhan Kita, khususnya dalam menjalankan protokol kesehatan di era pandemi saat ini,” ujarnya.
Lanjut Madsari, dalam kegiatan kali ini, hanya beberapa anak yatim saja yang dihadirkan, tapi merupakan perwakilan dari masing-masing Kampung, namun pemberian santunan sudah terwakili, dan diberikan simbolis kepada anak yatim yang sudah terdata.
Selain itu, dirinya juga berpesan, terutama kepada anak-anak yatim, agar tetap bersemangat dalam menempuh pendidikan serta meraih cita-citanya. Sehingga kelak, dapat tumbuh sebagai generasi yang bermanfaat bagi agama dan bangsanya, hal seperti itu merupakan harapan bagi setiap orang tua, atas masa depan anak-anaknya kelak.
“Mari Kita doakan, kelak anak-anak yatim ini, bisa menjadi generasi yang bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa, serta apa yang dicita-citakan mereka dan orangtuanya bisa tercapai,” ungkapnya.
Pada kegiatan santunan tersebut, Kosim selaku Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Mubtadiin, memberikan tausiyah tentang peringatan salah satu hari penting dalam islam, yakni Tahun Baru Hijriyah atau Tahun Baru Islam.
“Tahun baru Hijriyah atau tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam. Sebab hal itu menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam, yaitu memperingati hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa bersejarah itu, terjadi pada 1 Muharam tahun baru di Kalender Hijriah. Sehingga Tahun Hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah itu, diambil sebagai awal perhitungan bagi Kalender Hijriah,” jelasnya.
Lanjut Kosim menambahkan, intinya adalah, bagaimana Kita semua dapat memaknai perjuangan dakwah dan tauladan Nabi Muhammad SAW, yang gigih dalam berdakwah dari Makkah ke Madinah, dengan berbagai macam cobaan dan rintangan. Apalagi di jaman milenial seperti ini, harus mampu bertahan dalam ajaran-ajaran islam, tanpa terpengaruh oleh arus negatif, seiring derasnya tekhnologi dan informasi, yang tidak menutup kemungkinan sisi negatif dari perkembangan tekhnologi tersebut.
“Derasnya tekhnologi dan budaya Global saat ini, tak menutup kemungkinan akan turut menggeser nilai-nilai keimanan Kita sebagai muslim, karena itu mari Kita perkuat keimanan Kita, dengan senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, menjalankan syariat islam sebagaimana digariskan dalam Al Qur’an dan Al Hadist,” tegasnya. (Yans)
















