Pekerjaan P3A-TGAI Di Desa Gombong Diduga Ajang Bancakan

0
191

penabanten.com, Pandeglang – Pekerjaan P3A di Desa Gombong Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang provinsi Banten diduga asal jadi, dengan nilai ratusan juta rupiah, proyek irigasi perkumpulan petani pemakai air (P3A) berlokasi Di Desa Gombong,Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang provinsi Banten, menurut pantauan beberapa awak media dan pantauan dari pengawas dari Aktivis FPR dan Aktivis JAM-P BANTEN ada beberapa kenjanggalan dalam pekerjaan nya di sinyalir jangan jangan di jadikan lahan korupsi untuk bancakan

Padahal, dicanangkan Balai Wilayah Sungai Irigasi P3A bagi semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat. Baik langsung maupun tidak langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi yang meliputi pemilik sawah, penggarap sawah, pemilik kolam ikan yang mendapat air dari jaringan irigasi dan pemakai air irigasi lainnya.

Tapi faktanya, pekerjaan jaringan irigasi P3A di Desa Gombong menyambung dari irigasi yang tidak berfungsi sisa bangunan irigasi teluk kada yang sudah terputus dari hulu sekundernya, di tambah di kerjakan di duga asal jadi (asal asalan) pekerjaan P3A diareal persawahan wilayah Desa Gombong malah dikerjakan asal jadi tanpa mengindahkan spesifikasi teknis pekerjaan.


Berhasil diperoleh informasi dari LSM Gempita Iping Saripin dan dari pantauan beberapa awak media pekerjaan proyek ini sepertinya sengaja dikerjakan dengan asal jadi. Sebab, di dalam pelaksanaanya kegiatan pekerjaan diduga tidak sesuai dengan perencanaan seperti kedalaman pondasi seharusnya 30 Cm ini malah 25 Cm dan volume lebar. Selain itu, kuat dugaan keleluasaan permainannya.

“Pasangan saluran air dikerjakan tanpa pondasi yang tidak mengikuti spesifikasi yang tertuang dalam RAB.

“Mau cepat siap kerja dan dapat untung besar, tentu kerja asal – asalan saja. Kita Khwatir nanti mutu dan kuwalitas kerja mereka ini tidak terjamin kekuatannya.

“Kami yakin, kekuatan dinding coran semen akan cepat roboh dan menimpa tanaman padi masyarakat kalau ini tidak diperbaiki pelaksanaannya. ”Ungkap iping

Diketahui, sumber dana proyek irigasi P3A dari APBN, dengan jumlah dana Rp.195.000.000 “Saya minta pihak pengawas dari (BBWS) untuk turun langsung kelapangan dan mengawasi lebih insten biar meminimalisir kecurangan yang di lakukan oleh oknum pelaksana P3A Desa Gombong, kami yakin Masyarakat akan menolak pekerjaan fisik P3A yang asal jadi.

“Kami dukung Pengawas untuk bertindak dan memerintahkan perbaikan. Jika tidak segera diperbaiki dan tidak sesuai dengan bestek, masyarakat petani akan kecewa dan tidak percaya lagi kepada pelaksana P3A Desa Gombong tutur Nana Sudjana Akbar selaku aktivis JAM-P BANTEN yang dengan nada tinggi dan kecewa.

Beberapa awak media, merasa heran dikala konfirmasi ke pihak ketua pelaksana P3A Desa Gombong, pihak ketua pelaksana malah menyuruh kami menemui Kades Gombong karna menurutnya ketua kelompok P3A Karya Sumber Tani tidak tau menau tentang pelaksanaan bangunan dan uang yang di anggarkan pun tidak tau hanya saja ketua, wakil ketua sekertaris dan bendahara hanya diberikan uang masing-masing Rp.2000.000.

” Setelah saya dan bendahara mencairkan uang dana P3A di bank senilai 1.34000.000 lebih langsung saya serahkan semuanya uang tersebut kepada kepala desa dan saya dengan pengurus P3A lainya hanya di kasih masing-masing Rp. 2000.000.(dua juta rupiah) adapun pelaksanaan pembangunan yang saat ini sudah mencapai kurang lebih 70% saya tidak ikut dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, mengingat kondisi saya sudah tua renta dan penyakitan” terangnya ke awak media.

Sementara Aktivis FPR kabupaten Pandeglang Aan Andrian menduga kuat adanya program P3A-TGAI di kelompok Karya Sumber Tani Desa Gombong di jadikan ajang bacakan demi untuk merau keuangan pribadi dan golongan paktaya kata Aan belum apa-apa dana anggaran untuk bangunan sudah di bagi-bagikan.

” Saya berharap kepada konsultan pengawas dan pihak dinas terkait agar segera cek langsung ke lapangan karna dengan adanya dana program belum apa-apa buat bangunan sudah di bagi-bagikan, dan hal ini sudah pasti mengurangi anggaran untuk fisik” Terangnya.

(Ron)

Tinggalkan Balasan