Penabanten.Com, Pandeglang – Kendati sempat menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat yang akan berlibur ke objek wisata di Banten pasca diguncang gempa magnitudo 6,9 SR pada tanggal 2 Agustus 2019, Pukul 19.05 WIB di Samudera Hindia. Dimana pusat gempa berjarak 164 km dari Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan kedalaman 48 Km.
Namun hal itu tidak menyurutkan animo wisatawan untuk tetap berkunjung ke objek wisata Banten, seperti yang terlihat di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang yang tetap ramai dikunjungi oleh wisatawan.
Baca juga Total 88 Mahasiswa Kabupaten Serang Terima Beasiswa
Salah seorang tour guide di Taman Nasional Ujung Kulon, Irfan Effendy alias Qipong mengatakan bahwa setelah terjadi gempa di Banten beberapa waktu lalu, memang sempat ada beberapa rombongan yang membatalkan pemberangkatan menuju kawasan Taman Nasional Ujung Kulon. Namun, menurutnya, masih banyak wisatawan yang tetap melanjutkan agendanya untuk berlibur di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon.
“Iya beberapa ada yang cancel karena takut gara-gara gempa kemarin, tapi masih banyak juga yang tetap berangkat di libur lebaran haji ini,” ucapnya kepada faktabanten.co.id, Senin (12/8/2019).
Ia pun menghimbau kepada wisatawan yang akan berlibur ke Banten khususnya ke kawasan Taman Nasional Ujung Kulon untuk tidak menyikapinya secara berlebihan. Karena, menurutnya, saat ini TNUK masih aman untuk dikunjungi.
“Buat wisatawan yang mau ke Ujung Kulon, ke Pulau Peucang dan sekitarnya, jangan khawatir, jangan takut, insyaallah Ujung Kulon masih aman untuk dikunjungi. Pemerintah juga kan belum mengeluarkan larangan untuk tidak pergi ke Ujung Kulon, jadi masih kondusif. Jangan termakan hoax yang aneh-aneh lah yang belum jelas sumbernya,” ungkapnya.
Hal senada pun turut disampaikan CEO Ujung Kulon Adventure Tour and Travel, Deden Andriyana yang sempat mengeluhkan batalnya beberapa rombongan yang akan berlibur ke TNUK. Namun, Dikatakan Deden, pihaknya masih tetap melakukan pemberangkatan beberapa rombongan ke TNUK.
“Iya ada yang batal berangkat beberapa rombongan, tapi beberapa tetap berangkat kok kesana (TNUK -red). Kemarin tanggal 10 dan 11 kita ada pemberangkatan. Insyaallah nanti di hari kemerdekaan kita juga ada schedule pemberangkatan,” kata Deden.
Ia pun meminta kepada Pemerintah Daerah dan instansi yang berwenang untuk bisa memberikan pernyataan yang jelas akan situasi dan kondisi di wilayah perairan Banten pasca Gempa, sehingga tidak menimbulkan ketakutan yang berkepanjangan bagi masyarakat khususnya wisatawan yang akan berkunjung ke TNUK.
“Memang saat ini belum ada larangan untuk mendekati wilayah pesisir, tapi saya harap Pemerintah, BMKG memberi pernyataan jelas, bahwa Banten, terutama Ujung Kulon aman untuk dikunjungi,” tukasnya.
Sementara itu, salah seorang wisatawan asal Jakarta, Riski mengatakan, ia tetap memilih TNUK sebagai destinasi wisata untuk mengisi hari liburnya, dan tidak punya alasan baginya untuk membatalkan kepergiannya ke TNUK.
“Sudah planning liburan ke Ujung Kulon, karena tempanya bagus. Dan setelah cari-cari info setelah gempa, ternyata kondusif. Makanya tetap pergi kesini (TNUK). Soal isu ini itu, yah bismillah aja, yang penting saya yakin aja kalau ga bakal kenapa-kenapa kok, alhamdulillah sekarang masih baik-baik aja,” tandasnya.
(Red)